Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta kepada pihak yang memiliki wewenang dalam penggunaan dana desa untuk memanfaatkan dana sesuai kebutuhan masyarakat.
Permintaan tersebut disampaikan Presiden Jokowi pada acara Sosialisasi Program Prioritas Dana Desa, di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Jumat (14/12).
Selama masa pemerintahannya, pemerintah telah mengucurkan dana desa berjumlah 187 Triliun. “Tahap pertama 20 triliun, tahap kedua 47 T triliun dan 60 triliun pada tahap ketiga dan empat. Untuk tahun depan akan ditambah menjadi 70 triliun, ” ujar Jokowi.
Ia mengimbau agar para geusyik dan perangkat gampong berhati -hati dengan uang desa yang berjumlah besar itu. Penggunaan dana desa, kata Jokowi, harus digunakan tepat sasaran sesuai kebutuhan desa di gampong-gampong.
“Kita persilahkan (dana desa) dipakai untuk pembangunan infrastruktur, bangun jalan silahkan, irigasi silahkan, posyandu silahkan. Tapi pastikan pembangunan itu bermanfaat untuk rakyat di Gampong,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Kenapa dana desa diberikan? Karena selama ini anggaran negara selalu beredar di wilayah perkotaan,” kata Jokowi.
Ia berharap segala kebutuhan pembangunan infrastruktur di desa dibelanjakan di desa setempat dan penggunaan tenaga kerja pembangunan 100 persen menggunakan warga di Gampong tersebut.
“Bangun jalan, bangun irigasi, belilah di desa setempat atau desa sebelah kalaupun tidak ada jangan sampai keluar kecamatan. Biar uang nya beredar disitu jangan sampai kembali ke Jakarta lagi.Kalau uangnya beredar (di gampong) maka perekonomian di Gampong itu akan tumbuh dengan baik,” jelas Jokowi.
Jokowi mencontohkan pemanfaatan dana desa yang dilakukan desa Ponggok di Jawa Tengah. Dimana dana desa dimanfaatkan untuk pengelolaan pariwisata dan setiap tahun nya mendapat income sejumlah 14 miliar.
“Kita harapkan dana desa dapat merubah wajah perekonomian desa.
Jadi kerja sama antara Geusyik dan pendamping desa harus nyambung. Agar dana desa bermanfaat dengan baik,” ujar Jokowi.
Pada kesempatan itu, Joko Widodo mengharapkan kepada semua pihak untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia. Keanekaragaman Indonesia Merupakan anugerah yang harus dijaga.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan kedatangan Presiden Jokowi merupakan momen yang ditunggu oleh masyarakat Aceh. Hari Jumat, Kata Nova merupakan hari yang berkah bisa bertemu ramah dengan Presiden RI itu.
“Kehadiran Presiden adalah bukti prioritas Presiden dalam membangun Aceh. Khususnya dalam membangun Gampong menuju Aceh Hebat, ” kata Nova.
Nova menjelaskan penggunaan dana desa selama tiga tahun pelaksanaannya. Diantaranya untuk sarana/prasarana seperti jalan, jembatan, drainase dan fasilitas lainnya.
“Selain itu, dana desa dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi masyarakat, melalui pelatihan dan pemasaran kerajinan rakyat, pengembangan usaha peternakan dan perikanan serta pengembangan potensi wisata melalui Badan Usaha Milik Gampong,” terang Nova.
Nova berharap pemerintah terus meningkatkan kucuran dana desa untuk Aceh. Agar program tersebut dapat terus meningkatkan pembangunan di Aceh.
Turut hadir pada acara tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo. Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud, para Bupati/Wali kota, Camat, Kepala Desa serta seluruh pihak yang terkait.