Asisten Administrasi Umum Setda Aceh, Kamaruddin Andalah, menyebutkan arsip sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Dinas Arsip dan Perpustakaan Aceh, kata dia, haruslah mengelola dan memastikan manajemen arsip tertata rapi. Dinas dimaksud juga harus membina kearsipan baik di SKPA dan kabupaten/kota serta instansi vertikal apabila dibutuhkan.
“Perlu orang cerdas yang bisa melakukan pembinaan kearsipan,” kata Kamaruddin Andalah dalam talkshow kearsipan dan Hari Kunjung Arsip yang digelar di Dinas Perpustakan dan Arsip Aceh, Rabu 5/12/2018.
Kamaruddin mengatakan, lembaga arsip haruslah menjadi inspirasi bagi pemerintahan. Dimana kedepan tidak ada lagi sistim manual dalam pengarsipan melainkan sistem jaringan dan komputerisasi. Inovasi seperti i-pustaka atau pustaka online menjadi keunggulan di masa depan.
“Ke depan tidak ada lagi gudang arsip dan lemari arsip. Anggaran untuk kearsipan akan terus ditingkatkan karena arsip itu penting dan suatu yang sangat berharga. Arsip itu punya nilai ekonomi bahkan bernilai politik,” kata Kamaruddin Andalah. Ia menyebutkan, apapun yang dibutuhkan demi tertatanya arsip secara baik, anggarannya akan dialokasikan pemerintah.
Sementara itu, Dosen Arsitektur Unsyiah yang juga pemerhati pendidikan, Dyah Erti Idawati, menyebutkan pengelolaan arsip dalam keseharian sangat penting. Apalagi, Aceh sebagai daerah yang tingkat kerawanan bencananya tinggi.
Dyah bahkan pernah dua kali gagal naik pangkat di kampus Unsyiah, gegara arsip miliknya hilang terkena bencana. Karena itu, Dyah meminta agar setiap individu mengelola arsipnya secara baik, jika perlu ada bunker bawah tanah sebagai tempat penyimpan arsip sehingga arsip aman dari bencana.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh, Wildan, menyebutkan pihaknya tengah menyusun program penyimpanan arsip individu. Di mana, nantinya setiap pribadi bisa menyimpan semua arsip pribadi dan dijamin keamanannya.