Presiden Joko Widodo direncanakan akan meresmikan pembangunan jalan tol Aceh yang bakal dimulai dari ruas Banda Aceh – Sigli.
Hal tersebut dikatakan Plt Gubernur Aceh saat seremonial penyerahan dana ganti rugi 20 bidang tanah milik warga Kecamatan Montasik dan Blang Bintang, di kantor Badan Pertanahan Nasional Wilayah Aceh Kamis , (15/11).
“Sesudah ini sudah disiapkan ground breaking dan diusahakan minggu ke 2 bulan Desember akan dilakukan langsung oleh Presiden,” kata Nova.
Nova Iriansyah menyebutkan, pemilik 20 lahan yang tanahnya telah dilunasi merupakan pelopor yang memberikan titik terang atas terselenggaranya pembangunan jalan tol di Aceh.
“InsyaAllah apa yang kita lakukan hari ini menjadi langkah awal bagi kesejahteraan Aceh dan bagian bagi langkah awal kemajuan Aceh,” katanya.
Tol Banda Aceh – Sigli merupakan salah satu proyek strategis nasional yang merupakan bagian dari pembangunan jalan Trans Sumatera yang nantinya akan menghubungkan Aceh hingga ke Lampung. Selain Banda Aceh – Sigli, pembangunan juga dilakukan untuk ruas Sigli – Lhokseumawe, Lhokseumawe – Langsa dan Langsa – Binjai.
Keberadaan tol tersebut, kata Nova, sangat dibutuhkan untuk mobilitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Jalan tol merupakan solusinya memperlancar akselerasi ke semua sektor sehingga distribusi pangan dan gerak ekonomi semakin meningkat,” kata Nova
Pembangunan ruas tol Banda Aceh – Sigli, seharusnya dimulai pertengahan tahun 2018. Namun beberapa permasalahan terkait pembebasan lahan membuat pembangunan terkendala. Kerjasama semua pihak dengan dialog-dialog yang intens akhirnya membuat pembangunan bisa segera dilakukan.
Nova berharap, warga yang lokasi tanahnya dilintasi pembangunan jalan bisa membantu percepatan pembangunan tol tersebut. Dengan lancarnya pembangunan ruas tol Banda Aceh – Sigli diharapkan pembangunan tiga ruas tol Aceh lainnya juga berjalan dengan baik.
“Kita berharap kehadiran jalan tol ini mampu mendorong arus investasi dan peningkatan ekonomi masyarakat di Aceh,” kata Nova.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengadaan Tanah Kanwil BPN Provinsi Aceh, Joko Suprapto, menyebutkan total 20 bidang tanah yang dibayar berjumlah Rp.7 miliar, bersumber dari dana talangan PT. Hutama Karya, perusahaan yang nantinya akan membangun tol di Aceh. Joko menyebutkan pihaknya meyakini paling lambat pertengahan 2019 nanti, pelunasan ruas jalan di 10 kecamatan di Aceh Besar bisa tuntas.
“Seandai tidak ada permasalahan apa pun, insyaAllah pertengahan 2019 kita bisa membebaskan sekitar 800 bidang di 10 kecamatan dengan anggaran sekitar 350 miliar,” kata Joko.