Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia gelar Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, pada kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan naskah kerja sama antara UIN Ar-Raniry dengan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Provinsi Aceh, Rabu (1/11/2018) di Ruang Teater UIN Ar-Raniry Darusslam Banda Aceh.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. H. Warul Walidin AK, MA, mengatakan bahwa kerja sama yang dilakukan dalam rangka edukasi mengenai pendidikan politik dan demikrasi di Indoensia. Pemilu tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penguatan domokrasi, dalam hal itu UIN Ar-Raniry dengan segenap komunitas yang ada baik dosen, karyawan dan mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam rangka mengawal pelaksanaan pemilu damai, berkualitas dan berintegritas.
Oleh karena itu, dengan adanya kuliah umum tersebut akan ada suatu pencerahan kepada mahasiswa, ini sangat penting untuk sebuah transfer pengetahuan dan pengalaman, mereka mengajak kepada civitas akademisi untuk mengawal pemilu nantinya.
Terkait dengan Kerja Sama, Warul mengatakan bahwa ke dua belah pihak dapat memberikan kontribusi dan pencerahan serta edukasi kepada insan kampus, dan kampus juga dapat mengambil andil dalam rangka pelaksaan pemilu tersebut baik pada mata rantai persiapan, pelaksanaan kampanye dan juga pada hari pelaksanaan pemilu nanti, serta pada pasca pemilu.
Sementara itu, Anggota Bawaslu RI, Divisi Pengawasan dan Sosialisasi, Mochammad Afifuddin, M.Si dalam paparannya pada kuliah umum di hadapan 150-an mahasiswa UIN Ar-Raniry, mengatakan bahwa kerja sama yang dilakukan dengan UIN Ar-Raniry dalam rangka mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi proses pelaksanaan pemilu.
“Besama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu. Hal tersebut yang menjadi landasan bagi Bawaslu mengajak masyarakat untuk mengawasi proses pelaksanaan pemilu pada 2019 mendatang,” kata Dia.
Menurut Afifuddin, Bawaslu merupakan satu-satunya lembaga yang di dunia yang diberi wewenang untuk mengawasi proses pelaksanaan pemilu, dan tidak ada di Negara manapun sealin di Indonesia.
Untuk itu, kata Dia bahwa Bawaslu membutuhkan dukungan dari semua pihak, oleh karenanya mengajak para mahasiswa untuk bersama-sama mengawasi pemilu pada April 2019 mendatang, agar nantinya menjadi pemilu yang benar-benar sesuia dengan harapan masyarakat.
“Generasi milenial ini juga diajak mengawasi pemilu, karena tanpa kepedulian dari semua kalangan maka pemilu tersebut tidak akan berjalan dengan baik, kami mengajak untuk mengawasi dan melaporkan jika didapatkan kecurangan nantinya,” ujar Anggota Bawaslu RI.
Menurut Afifuddin, setidaknya ada tiga hal yang harus diawasi dalam memilih pemimpin yang baik, pertama jangan menyebarkan ujaran kebencian atau termakan isu hoax, ke dua jangan melakukan kampanye dengan cara mengfitnah orang lain dan ketiga jangan lakukan politik uang. Hal tersebut yang perlu disampaikan kepada masyarakat dalam menyambut pemilu nanti.
Dia berpesan, pemilu adalah menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada untuk sebuah tujuan yang sama demi kebaikan di masa mendatang.