Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan sebanyak 12 seni budaya Aceh sebagai warisan tak benda yang wajib dilestarikan.
“Di antara 12 seni tersebut adalah, Tari Landok Sampot, Rapa`i Pasee, Tradisi Payung Meusikat, Pasenatken, Rapa`i Grimpeng, Keni Gayo, Laweut, Keumamah, Kuah Beulangong, Pemaman, Tradisi Panglima Laot dan Tradisi Likee,” ungkap Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Lhokseumawe, Senin malam.
Gubernur yang diwakili Iskandar AP Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan, SDM dan Hubungan Kerjasama Aceh, dalam pembukaan Aceh International Rapai Festival (ACIRAF) 2018 di Stadion Tunas Bangsa, melanjutkan, Menteri Pendidikan dan kebudayaan menyerahkan sertifikat kepada Pemerintah Aceh terhadap sejumlah seni budaya dimaksud adalah sebagai bentuk pengakuan budaya yang dimiliki oleh Aceh agar bisa dilestarikan.
“Semoga pengakuan ini menjadi pendorong bagi kita semua untuk aktif dalam melestarikan budaya daerah, sehingga indentitas kita sebagai orang Aceh tidak akan pernah lekang ditelan zaman,” ucap dia.
Ia menambahkan, Pemerintah Aceh selain mendaftarkan kebudayaan Aceh ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk ditabalkan sebagai warisan asli daerah, juga mendaftarkan budaya tersebut ke lembaga internasional, sehingga budaya Aceh tidak hanya dikenal Tari Saman, akan tetapi juga dikenal berbagai seni budaya lainnya termasuk Rapa`i.
“Pemerintah Aceh memberi perhatian khusus terhadap kelestarian seni budaya tradisional di daerah. Perhatian yang diberikan tidak hanya kepada seni budaya yang berkembang. Akan tetapi mengembangkan sebuah misi untuk menggali dan mengungkapkan kembali seni budaya kuno yang terancam musnah,” jelasnya.
Sementara itu, penyerahan sertifikat 12 jenis seni budaya yang ditetapkan tersebut, diterima langsung oleh masing-masing perwakilan daerah asal seni budaya tersebut berasal. Dari Kabupaten Pidie langsung diterima langsung oleh Bupati Pidie Roni Ahmad, dari Kabupaten Aceh Tengah oleh Wakil Bupati H. Firdaus dan Kota Lhokseumawe langsung diterima oleh Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya.sementara dari sejumlah daerah lainnya. Antara