Anggota DPR Kota Banda Aceh Arida Sahputra meminta walikota Banda Aceh Aminullah Usman untuk tidak angkat tangan menyelesaikan persoalan air bersih di Kota Banda Aceh.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi B DPRK Banda Aceh yang membidangi PDAM ini, Selasa (30/10/2018) menanggapi pernyataan walikota Banda Aceh yang angkat tangan soal air bersih.
Arida meminta walikota Banda Aceh agar tidak cepat menyerah dan lempar handuk menyelesaikan persoalan air yang merupakan salah satu janji kampanyenya pada Pilkada pemilihan walikota 2017 lalu.
Pasalnya kata sekretaris Fraksi PKS DPRK Banda Aceh ini, keluhan terkait persoalan air bersih terlihat meningkat akhir-akhir ini. Oleh sebab itu Arida menyarankan Aminullah untuk fokus pada persoalan air bersih terlebih dahulu.
“Saya fikir wajar warga menagih janji walikota, karena sudah satu tahun lebih belum terlihat perubahan signifikan dalam persoalan air bersih, maka menurut saya terlalu dini bagi walikota menyatakan angkat tangan, maka menurut kami sekarang panggil pihak PDAM dan evaluasi terus menerus,” lanjut Arida.
Selain itu Arida juga menyampaikan sejumlah masukan kepada walikota Banda Aceh dan PDAM Tirta Daroy dalam rangka menyelesaikan persoalan air bersih. Misalnya pembangunan tower air pada beberapa titik di kota Banda Aceh, disamping juga system zonasi yang sudah direncanakan sebelumnya.
Arida mengakui butuh biaya besar untuk membangun tower maupun sitem zonasi, akan tetapi jika hal itu bisa menyelesaikan persoalan, maka walikota diharapkan mencari cara untuk segera melaksanakannya tanpa harus menunggu tahun 2019 sebagaimana pernyataannya kepada sejumlah media.
“Walikota harus punya gebrakan menyelesaikan persoalan air bersih, salah satu solusinya dengan membangun tower atau menara air, khususnya di daerah-daerah yang selama ini banyak laporan air kurang lancar,” pungkas Arida.