Ketua Kadin Banda Aceh Muntasir Hamid menyebutkan sejak tadi malam (Jumat), atas nama ketua komite dan pengurus Kadin yang ada secara kebersamaan menyerahkan sekretariat Kadin kepada Kadin kota untuk pengamanan.
Hal demikian disampaikan Muntasir disela-sela syukuran pengurus Kadin Aceh setelah berhasil mengambil alih kantor Kadin Aceh dari tangan Firmandez, Sabtu (29/09).
“Kami merasa perlu mengamankan dokumen-dokumen di gedung ini. Dan saya bertanggungjawab penuh. Kami akan duduk dengan pengacara, karena ada tempat-tempat di kantor ini yang harus di police line,untuk barang bukti di kemudian hari,” lanjutnya.
Muntasir menyayangkan tindakan Firmandez yang menyalahgunakan Kantor Kadin Aceh untuk kepentingan pribadi. Muntasir mengaku tidak takut, dan akan berkoordinasi dengan Polisi agar melakukan pemeriksaan terhadap kantor Kadin Aceh, pasalnya mereka menemukan banyak barang pribadi Firmandez di dalam kantor tersebut.
“Contoh soal, bayangkan bagaimana hancurnya moral Firmandez, itu buku sosialisasi empat Pilar MPR RI yang seharusnya dibagikan untuk rakyat tapi dia simpan disini, jumlahnya cukup banyak. Beliau ini anggota DPR, ini seharusnya dibagikan kepada rakyat. dan apa urusan buku ini disimpan di kantor Kadin, tapi inilah kita melihat betapa bobroknya moral salah seorang anggota DPR RI asal Aceh ini, ini pemerintah pusat merancang agar dibagi kepada rakyat,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu Muntasir juga mengajak kepada seluruh pengusaha di Aceh untuk menghidupkan kembali suasana Kadin Aceh untuk kelanjutan dan kesinambungan dunia usaha di Aceh.
“Kita memanggil seluruh pengusaha untuk bergabung kembali utuk membangun iklim dunia usaha di Aceh. kita ingin Aceh ini kembali bermartabat, jangan seenak perutnya menempatkan entah siapa-siapa di Kadin ini,” lanjutnya.