Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 SR mengguncang kota Langsa, Kamis, 27 September 2018, pukul 00.51.41 WIB.
Hasil analisis pemutakhiran BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan 5,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,58 LU dan 97,81 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 21 km arah barat laut Kota Langsa, Aceh, pada kedalaman 10 km.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, Kamis pagi.
Menurutnya, gempa bumi yang terjadi di Kota Kota Langsa ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas sesar lokal.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (Thurst Fault).,” ujarnya.
Selain itu kata Rahmat, dampak gempabumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Langsa dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI), kemudian dirasakan juga di Takengon, Medan dan Kabanjahe dengan intensitas I SIG-BMKG (II MMI) .
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 01.25 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.