Sebanyak 55 club dari Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah mengikuti Lomba Dayung Perahu Tradisional di Krueng Peusangan, Kampung Boom, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu (22/9/2018).
Kegiatan ini merupakan rangkaian Gayo Alas Mountain International Festival (Gamifest) yang sudah dimulai sejak 14 September dan berakhir pada 24 November mendatang yang tersebar di 4 kabupaten, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.
Ketua Panitia Pelaksana Jaesan dalam sambutannya mengatakan, lomba yang terbagi dua kategori umum (18 tahun ke atas) dan Kategori Pelajar (14-17 tahun) memperebutkan hadiah dengan total Rp12 juta. Sedangkan panjang garis star hingga finis dengan sekali putaran sepanjang 500 meter. Kegiatan ini sendiri berlangsung hari ini dan Minggu (23/9/2018).
Plt Kadisbupar Aceh. Amiruddin yang diwakili Kepala Bidang Pemasaran, Rahmadhani, mengatakan, Gamifest 2018 melibatkan masyarakat lokal mempersiapkan segala kegiatan. Dia juga meminta masyarakat setempat untuk terus mendukung setiap kegiatan Gamifest, yang baru pertama kali diadakan ini.
“Gamifest 2018 dari, oleh, dan untuk rakyat. Ini salah satu cara kita membantu masyarakat sadar wisata. Kegiatan Gamifest ini dapat terlaksana salah satunya di Aceh Tengah, setelah mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Aceh. Tujuannya, kita ingin dengan adanya Gamifest, wisatawan yang berkunjung ke dataran tinggi Gayo meningkat,” kata Rahmadhani.
Sementara itu Eksibisi jet ski sangat digemari wisatawan lokal maupun pun luar daerah, lantaran baru kali ini olahraga air tersebut dilaksanakan di Danau Lut Tawar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Danau Laut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Amiruddin mengatakan, Danau Laut Tawar memiliki keindahan yang luar biasa yang bisa dikembangkan dengan sarana water sport seperti jet ski hari ini.
“Semua tergantung masyarakatnya. Kami dalam hal ini pemerintah hanya sifatnya memfasilitasi dan sekaligus mendorong, agar industri pariwisata geliatnya dapat dihidupkan di Aceh Tengah ini. Karena pariwisata sekarang ini sangat menjanjikan, bisa menjadi pendapatan asli daerah (PAD) yang selama ini bergantung dengan hasil perkebunan kopi, serta dapat meningkatkan perekonomian berbasis kerakyatan,” ujarnya.
Ella Fitriani wisatawan yang berkunjung untuk melihat olahraga jet ski ini mengatakan, dirinya sangat terhibur dengan adanya kegiatan ini, lantaran baru kali ini jet ski dimainkan di danau.
Dia berharap, Pemerintah Aceh Tengah khususnya agar bisa mengadakan alat jet ski ini di danau lot tawar, guna untuk menarik para wisatawan lokal dan luar daerah, khususnya wisatawan mancanegara.