Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) meminta maskapai Garuda Indonesia kembali melayani penerbangan dari Kualanamu, Sumatera Utara tujuan Sabang, Provinsi Aceh dan sebaliknya untuk mendukung kemajuan industri pariwisata daerah tersebut.
“Untuk kemajuan pariwisata Sabang kita minta Garuda Indonesia kembali melayani penerbangan dari Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara tujuan Bandara Internasional Maimun Saleh, Sabang,” kata Deputi Komersil dan Investasi BPKS Agus Salim, di Sabang, Jumat.
Pernyatan ini disampaikannya, terkait kebijakan Manajemen Garuda Indonesia yang telah menghentikan jadwal penerbangan dari, Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara tujuan Bandara Internasional Maimun Saleh, Sabang, dan sebaliknya terhitung sejak tanggal 14 September 2018.
Agus Salim menyampaikan, BPKS bersama Pemerintah Kota Sabang mendukung penuh maskapai Garuda Indonesia jenis ATR 72-600 melayani penerbangan Kualanamu-Sabang dan sebaliknya. Bahkan saat perintisan pihaknya melakukan subsidi hingga tiga bulan.
“Saat perintisan atau penerbangan pertama hingga tiga bulan BPKS dan Pemerintah Kota Sabang melakukan subsidi untuk maskapai Garuda Indonesia penerbangan Sabang-Kualanamu dan sebaliknya,” kata Agus Salim.
Deputi Komersil dan Investasi BPKS juga mengakui, pihaknya mengsubdisi penerbangan Sabang-Kualanamu dengan agar dapat mendongkat kunjungan wisatawan ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) itu.
“Ya tiga bulan pertama kita memberikan subsidi dan selebihnya kita berharap pihak maskapai bisa melakukan promosi agar penumpangnya penuh. Dan jika kunjungan wisatawan meningkat, maka ekonomi masyakat Sabang pun membaik,” kata Agus Salim.
Wali Kota Sabang Nazaruddin sebelumnya juga telah meminta manajemen maskapai Garuda Indonesia melanjutkan penerbangan dari, Kualanamu, Medan tujuan Sabang, Provinsi Aceh dan sebaliknya demi kemajuan industri pariwisata kepulauan paling ujung barat Indonesia.
“Kita meminta maskapai Garuda Indonesia tetap melayani penerbangan dari Kualanamu-Sabang dan sebaliknya agar industri pariwisata di pulau teluar Indonesia terus berkembang,? kata Wali Kota Sabang Nazaruddin.
Dia mengatakan penutupan penerbangan ini tanpa ada alasan yang kuat dari pihak Garuda Indonesia, padahal selama pada tahun ini jumlah penumpang sampai 65 persen.
“Pemerintah Kota Sabang telah menyurati, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Manajemen Garuda Indonesia agar penerbangan tersebut tidak ditutup demi mendukung kemajuan industri pariwisata,? ujar Wali Kota Sabang.
Branch Manajer Garuda Indonesia Sabang Tengku Zulkarnain Kadri menyatakan, secara resmi pada 14 September 2018 Manajemen Garuda Indonesia menutup jadwal penerbangan dari Kuala Namu-Sabang dan Sabang-Kuala Namu.
“Penerbangan Kualanamu-Sabang terpaksa kami tutup untuk sementara waktu, mengingat masih rendahnya tingkat isian penumpang pada rute Kuala Namu-Sabang dan sebaliknya. Ini berkaitan dengan keputusan manajemen dan sejalan dengan program restrukturisasi rute,” kata Zulkarnain.
Zulkarnain menjelaskan, pada kurun Januari hingga Juli 2018 tingkat isian penumpang penerbangan dari Bandara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang, Sumut, tujuan Bandara Internasional Maimun Saleh, Sabang, Provinsi Aceh kurang dari 65 persen.
“Pada Januari hingga Juli 2018 isian penumpangnya selalu di bawah 65 persen atau rata-rata 40 penumpang, sementara kapasitasnya 70 penumpang,” kata Zulkarnain.
Maskapai Garuda Indonesia dengan pesawat ATR 72-600 terbaru berkapasitas 70 penumpang, semua kursi kelas ekonomi, mulai melayani penerbangan Kuala Namu-Sabang dan sebaliknya, Februari 2015.
Penerbangan Kuala Namu Sabang saat itu resmikan bersama-sama oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Panglima Komando Operasi Angkatan Udara A Dwi Putranto, dan Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo di Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, dan di Bandara Maimun Saleh, Sabang. Antara