Kampus di Aceh Siap Buka Prodi Bahasa Mandarin Tahun 2021

Tahun 2021 Aceh siap membuka program studi bahasa Mandarin di tingkat Perguruan Tinggi, sampai saat ini ada 10 master lulusan dari beberapa perguruan tinggi di Tiongkok dan sebanyak 60 mahasiswa asal Aceh yang sedang belajar di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Hal itu disampaikan, Direktur Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) Aceh, Dr. Abdul Rani Usman, M.Si di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Jumat (14/9/2018), disela-sela mempersiapkan berkas pengiriman mahasiswa ke beberapa universitas di Tiongkok.

“Aceh saat ini telah memiliki tenaga pengajar dari berbagai disiplin ilmu yang merupakan lulusan beberapa universitas di Tiongkok, sebanyak 10 alumni tersebut sudah kembali ke Aceh dan mengabdi di beberapa perguruan tinggi di Aceh,” ujarnya.

Selain itu tambah Rani, saat ini juga ada sekitar 60 mahasiswa asal Aceh yang telah direkomendasinya sedang belajar di beberapa perguruan tinggi di Tiongkok dengan berbagai disiplin ilmu, tahun 2018 BKPBM Aceh juga mengirim 25 mahasiswa asal Aceh ke berbagai universitas di sana, dua di antaranya mengambil konsentrasi bahasa Mandarin.

Dr Rani menyebutkan, 25 mahasiswa yang dikirim tahun 2018 tersebar pada beberapa universitas, antara lain 5 di Chang Chun University untuk S1, 1 orang di Huazhong University of Science And Technology, 1 orang di Zhejiang Normal University pada konsentrasi Teknik Lingkungan, 1 orang konsetrasi Psikologi Kesehatan, 1 orang prodi Linguistik, 3 orang pada program doktor komunikasi dan beberapa lainnya di universitas lain.

“Tahun 2021 Aceh siap membuka program studi bahasa Mandari, dengan sumber daya yang sedang dipersiapkan itu, baik yang khusus pada konsentrasi bahasa mandarin maupun prodi lainnya, karena mereka semuanya mampu berkomunikasi bahasa Mandarin” kata Rani.

Rani menambahkan, saat ini pihak juga sedang mempersiapkan para mahasiswa dan siswa mewakili Aceh untuk mengikuti Chinese Bridge (Perlombaan Bahasa Mandarin) yang dilaksanakan oleh BKPBM Jakarta kerja sama dengan Kedutaan Tiongkok di Jakarta pada Mei 2019 mendatang.

Sebagaimana diketahui, setiap calon mahasiswa yang akan melanjutkan kuliah ke Tiongkok harus mampu bahasa mandarin dasar, selanjutnya akan dilanjutkan pada masing-masing kampus selama satu semester, karena seluruh proses belajar mengajar di sana menggunakan bahasa Mandarin.

“Oleh karena itu, kami berharap dukungan dari Pemerintah Aceh untuk memberi perhatian kepada mahasiswa yang akan dan sedang melanjutkan kuliah di Cina, serta mendukung program bahasa mandarin yang dikembangkan oleh BKPBM Aceh,” tutur Rani Usman.

Rani menyatakan, BKPBM Aceh merupakan cikal bakal proses pengiriman generasi muda Aceh untuk melanjutkan kuliah di berbagai universitas di Tiongkok, kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk keberlangsungan program tersebut.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads