Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Tgk. Muharuddin mengatakan Aceh harus menjadi contoh dalam peringatan tahun baru. Tgk. Muharuddin menilai, peringatan tahun baru yang seharusnya adalah peringatan tahun baru hijriah, bukan tahun baru masehi.
“Saat ini mayoritas masyarakat Aceh memperingati tahun baru Islam tahun 1440 Hijriah, ini tentunya yang harus kita teladani dan menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia,” kata Tgk. Muharuddin pada cara peringatan tahun baru Islam di Pesantren Misbahul Ulum Paloh, Selasa (11/9/2018).
Tgk. Muharuddin menilai banyak pihak yang salah dalam merayakan tahun baru, yang merayakannya dengan berpesta pora dan membakar petasan. Peringatan tahun baru Islam, kata Tgk. Muhar, harus diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti berdoa dan zikir atau mendengar ceramah-ceramah agama, dengan harapan Aceh menjadi model dan contoh bagi provinsi lain di Indonesia.
Dalam peringatan 1 Muharram, Tgk. Muhar menjelaskan, juga bagian dalam memperingati peristiwa besar hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
“Untuk itu, melalui momentum peringatan tahun baru Islam 1440 Hijriah ini, mari kita hijrah dari kebodohan ke ilmu pengetahuan, dari yang belum berhasil mari kita menuju ke arah yang lebih berhasil ke depan, serta bagi yang belum shaleh untuk dapat hijrah menjadi pribadi yang shaleh dan taat kepada Allah SWT,” ujar Tgk Muharuddin yang juga Ketua Forum Alumni Pesantren Modern Misbahul Ulum (FOR-PMMU) ini.
Dalam acara peringatan tahun baru Islam tersebut, Tgk. Muharuddin memberikan santunan anak yatim bagi puluhan santriwan dan santriwati yang sedang menimba ilmu di Pesantren Misbahul Ulum Paloh.