Berada di salah satu bagian punggung pegunungan Bukit Barisan pada ketinggian 1500 mdpl yang membentang sepanjang Pulau Sumatera, dataran tinggi Gayo – Alas yang meliputi 4 kabupaten: Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara dianugerahi dengan ragam kondisi alam yang subur, berhawa dingin dan ideal untuk perkebunan kopi, tanaman hortikultura dan pariwisata.
Selain perkebunan kopi rakyat yang terhampar luas sebagai salah satu komoditi unggulan daerah tersebut, daerah ini telah banyak melahirkan seniman yang berhasil mengharumkan nama Aceh dan Indonesia di mata dunia melalui pertunjukkan seni tradisinya, salah satunya Tari Saman yang telah diakui dunia melalui UNESCO sebagai salah satu kebanggaan masyarakat Aceh dan khasanah budaya takbenda dunia yang perlu terus diperlihara dan dilestarikan oleh generasi muda.
Pembukaan Gayo Alas Mountain International Festival 2018 atau GAMI Festival”, sebuah atraksi wisata seni budaya dataran tinggi Gayo – Alas bertema “The Power of Nature” akan digelar tanggal 14 September s.d 24 Nopember 2018 di Lapangan Musara Alun, Takengon – Kabupaten Aceh Tengah dengan melibatkan 4 kabupaten dataran tinggi Gayo – Alas, komunitas budaya dan pariwisata serta Pemerintah (Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota lainnya).
Adapun Penyelenggaraan GAMI Festival 2018 bertujuan untuk:
Mewujudkan dataran tinggi Gayo Alas (DTGA) sebagai Kawasan Dynamic Agro-ecology dan Penggerak Ekonomi Hijau (Green Economy) di Aceh;
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat DTGA melalui Pengembangan Kawasan berbasis 3 A: Agro Forestry, Agro Industry dan Agro Tourism sesuai potensi daerah;
Menempatkan DTGA dalam peta Destinasi Pariwisata Nasional melalui kegiatan Gayo Alas Mountain International Festival 2018;
Mengembalikan citra DTGA khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman dan menawan;
Menjadikan DTGA sebagai Pusat Destinasi Wisata Agro, Sejarah dan Adventure;
Meningkatkan kunjungan wisatawan (nusantara dan mancanegara) ke DTGA, Aceh khususnya dan Indonesia umumnya; dan
Mendorong pembangunan kawasan di poros tengah melalui kegiatan Kepariwisataan, Kebudayaan dan Pertanian, khususnya Agroindustri.
Sementara itu Tujuan utama penyelenggaraan GAMI Festival 2018 adalah sebagai pintu masuk dalam mendorong percepatan pembangunan kawasan di poros tengah melalui kegiatan kepariwisataan, kebudayaan dan pertanian, khususnya agroindustry sesuai Arahan Presiden RI, Bapak Joko Widodo, saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bener Meriah tanggal 2 Maret 2016 yang lalu.
Ragam atraksi GAMI Festival 2018 meliputi Destination Photo Contest, Opening Ceremony, Tarian Massal, Pawai Budaya Gayo Alas, Pentas Wonderful Gayo Alas, Handicraft and Photo Expo, Coffee and Culinary Festival, Lomba Perahu Tradisional, Jet Ski Exhibition, Paramotor Show, Camping 100 Tenda, Festival Panen Kopi, Expedisi Burni Telong, Takengon Rafting, Aceh Bike Cross Country, Gathering Pesona Indonesia, Pacu Kuda Tradisional, Aceh Trail Adventure, Festival Agara, Wisata Arung Jeuram, Pelatihan Pariwisata dan atraksi wisata menarik lainnya.
Kunjungan wisatawan terus meningkat ke Aceh seiring makin dikenalnya Aceh melalui branding wisata “The Light of Aceh” dan “Cahaya Aceh”. Tahun 2017 kunjungan wisatawan mencapai sekitar 2.944.169 orang terdiri 2.865.189 wisnus dan 78.980 wisman. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 2.154.249 terdiri dari 2.077.797 wisnus dan 76.452 wisman. Kunjungan wisatawan diprediksikan akan meningkat pasca GAMI Festival 2018, ditargetkan 4 juta orang (wisnus) dan lebih 150 ribu orang (wisman) pada tahun 2018.
Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah merasa bangga karena terpilih sebagai tuan rumah perdana penyelenggaraan Pembukaan Gamifest 2018 sebagai pintu awal percepatan dan pengembangan kawasan dataran tinggi Gayo – Alas, dan akan mendukung sepenuhnya penyelenggaraan GAMI Festival 2018 di Takengon, bekerjasama dengan semua pihak, khususnya Pemerintah Aceh, Kemenpar RI dan Kemenko PMK RI.
Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan kawasan di poros tengah melalui kegiatan Kepariwisataan, Kebudayaan dan Pertanian, khususnya Agroindustri, peran dan dukungan Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya sangat diperlukan, khususnya dalam membangun sarana dan prasarana dasar di daratan tinggi Gayo.
Dukungan masyarakat Pemerintah Kabupaten dataran tinggi Gayo, komunitas, awak media dan volunteer digital juga sangat diperlukan, tidak hanya dalam rangka mendukung percepatan pembangunan dataran tinggi Gayo, tapi juga mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Gayo Alas Mountain International Festival 2018, yang pembukaannya digelar di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. (ADV)