Sebanyak 60 peserta mewaliki 23 Baitul Mal Kabupaten/Kota se-Aceh mengikuti pelatihan Akuntansi Zakat yang dilaksanakan Baitul Mal Aceh.
Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan format pelaporan akuntansi zakat, infak, dan sedekah yang seragam seluruh Aceh.
“Kita melihat selama ini di setiap kabupaten/kota seluruh Aceh memiliki laporan dana zakat, infak, dan sedekah yang berbeda-beda, sehingga kita harapkan hasil dari pelatihan ini nantinya format laporan tersebut bisa seragam semua,” kata Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Muhammad Iswanto yang diwakili Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Umat, T M Ridwan saat pembukaan kegiatan di Hotel Al-Hanifi Banda Aceh, Rabu (12/09/2018).
Ridwan menambahkan, bendahara dan penyusun pembukuan keuangan pada Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kabupaten/kota dituntut untuk memiliki pemahaman yang lebih konprehensif tentang akuntansi zakat. Oleh karena itu diperlukan penguatan jaringan antar instansi dan mobilitas amil yang lebih agresif.
“Kita yakin di usia Baitul Mal yang sudah mencapai 15 tahun, agenda penyusunan laporan akuntansi zakat yang merujuk ke pada standar akuntansi keuangan bukanlah hal baru, namun ini menjadi penyegaran untuk pengembangan kapasitas amil,” ujarnya.
Ridwan optimis jika laporan keuangan Baitul Mal seragam dan bagus akan semakin mudah bagi masyarakat untuk memahaminya, sehingga slogan Baitul Mal Aceh transparan, kredibel, dan amanah dapat terwujud.
“Apa lagi beberapa hari lalu Baitul Mal Aceh meraih penghargaan sebagai BAZNAS Provisin terbaik se-Indonesia dari BAZNAS pusat, maka prestasi ini perlu dipertahankan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan Akuntansi Zakat, Fachrul Razi mengatakan pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari sejak 12-14 September 2018. Pelatihan ini menghadirkan dua orang pemateri dari Fakultas Ekonomi yaitu Dr Syukriy SE MSi dan Evi Mutia SE MSi Ak.
“Untuk peserta yang kita undang khusus mereka yang berkaitan langsung dengan penyusun laporan keuangan Baitul Mal Kabupaten/kota se-Aceh,” tutup Fachrul Razi.