Aceh merupakan salah satu provinsi dengan jumlah produk kreatif yang cukup banyak dengan jumlah pelapak mencapai lebih dari 10 ribu pelapak.
Bahkan saat ini di Aceh juga sudah ada Komunitas Bukalapak Aceh yang siap mewadahi para pelapak di Aceh dan sekitarnya untuk bersama memajukan bisnis para anggotanya.
Angka tersebut seharusnya dapat didorong untuk terus bertumbuh sehingga semakin banyak UKM di Aceh yang go digital.
Hal demikian disampaikan, Evi Andarini, Corporate Communication Manager Bukalapak, disela-sela pelepasan Ekspedisi Jalur Darat 34 Gubernur di Indonesia yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), di halaman kantor Gubernur Aceh, Jumat (07/09).
“Jadi saat ini jumlah UKM dari Aceh yang gabung di bukalapak itu ada 10 ribu UKM, tapi kami dapat informasi masih banyak UKM yang harus terus di genjot, dalam artian masih potensial untuk godigital, sehingga bisa gabung di bukalapak untuk memperluas jangkauannya,” ujar Evi.
Evi Andarini, mencontohkan banyak produk-produk di Aceh yang cukup bagus namun masih di promosikan secara tradisional sehingga jangkauannya sangat terbatas. Pihaknya kata Evi, dari 10 UKM yang sudah tergabung di bukalapak akan terus dilakukan pembinaan, apalagi di Aceh sudah ada komunitasnya. Bukalapak lanjut Evi juga berharap upaya untuk mendorong kemajuan para UKM di Aceh mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah setempat.
“Contohnya kopi, karena kalau komonitas dari Aceh itu yang paling laku ya kopi, dan kerajinan tangan, maka perlu peran aktif pemerintah juga sehingga UKM go digital ini bisa cepat terlaksana,” lanjutnya.
Evi menyebutkan, pihaknya menargetkan sebanyak-banyaknya UKM di Aceh bergabung bersama Bukalapak. Karena menurutnya, Bukalapak menyadari bahwa para UKM di seluruh Indonesia harus mulai meningkatkan kapasitas mereka untuk menghadapi kompetisi yang semakin kuat.
“Untuk itu, kami selalu melakukan pembinaan pada pelapak-pelapak kami khususnya yang tergabung dalam komunitas Bukalapak. Kami ingin menaik kelaskan para pelapak Bukalapak agar memberikan performa terbaik kepada para pembeli,” ujarnya.
Selain itu kata Evi Andarini, mengakui pihaknya secara konsisten membangun sistem dan teknologi yang dapat membantu berbagai macam UKM yang di seluruh Indonesia, dan diharapkan dapat memberikan berbagai benefit yang dapat membantu para UKM untuk meningkatkan usaha mereka.
Sementara itu Ketua APPSI Sukarwo mengatakan target yang ingin dicapai dari ekspedisi ke seluruh daerah yaitu rata-rata wilayah di Indonesia yang memiliki potensi besar seperti bahan baku agronomi, hortikultural dan sumber daya alam (SDA).
Menurutnya, Indonesia saat ini punya teknologi yang semuanya dikerjakan oleh anak-anak muda. Selain itu, pasar Indonesia masih mempunyai peluang sangat besar untuk keperluan seperti itu.
“Kalau itu dilakukan, potensi di Aceh ini potensi raksasa. Jack Ma itu memerlukan durian tiap bulannya 300 ton. Kalau di sini tanahnya subur ditanam durian seperti itu bisa sampai Jack Ma terhadap durian. Tapi duriannya jangan dijual dalam bentuk durian tapi produk-produk yang dilakukan,” jelas Soekarwo.
Sementara itu, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengatakan, program Ekspedisi Jalur Darat yang digagas APPSI ini sebagai program yang ingin mensinergikan antardaerah. Nova mencontohkan jika suatu daerah mengalami kekurangan bahan baku dapat disuplai dari daerah lain.