Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat hampir 50 persen dari total ekspor komoditi Asal Aceh setiap bulannya diekspor melalui pelabuhan di luar Aceh, seperti pelabuhan di Sumatera Utara dan Jakarta.
“Persentase total ada 48,28 persen komoditi asal Aceh diekspor melalui pelabuhan diluar Aceh pada Juli 2018,” ujar Kepala BPS Aceh Wahyudin di kantor BPS setempat.
Wahyudin mengatakan komoditi terbesar asal Aceh yang diekspor melalui pelabuhan di luar Aceh merupakan komoditi kopi, rempah-rempah yang berupa coffe Arabica WIB or robusta OIB, not roasted, not decaffeinated (Kopi Arabica WIB atau Robusta OIB, tidak dipanggang, tidak dihilangkan kafiennya) sebesar 8. 857.243 USD, yang di ekspor melalui pelabuhan Belawan Sumatera Utara menuju sejumlah Negara, dan terbesar menuju ke Amerika Serikat.
“Jadi nilainya ini cukup tinggi, bisa mencapai jutaan USD. Bahkan kalau kopi 90 persen lebih diekspor melalui pelabuhan di luar Aceh, padahal di Aceh juga ada pelabuhan,” ujarnya.
Wahyudin menambahkan nilai ekspor Aceh melalui pelabuhan Aceh pada Juli 2018 mencapai 11.724.231 USD atau meningkat sebesar 7,55 persen di bandingkan bulan sebelumnya. Menurutnya, ekspor Aceh yang dilakukan melalui pelabuhan Aceh terbesar menuju Negara India yaitu sebesar 7. 776. 691 USD.
“Pada bulan Juli 2018 tidak ada komoditi migas yang dieskpor Aceh, semuanya komoditi nonmigas berupa coal, wether or not pulverized. but not aagglomerated, other coal (batubara yang dilumasi maupun tidak tapi tidak diaglomerasi, batubara lainnya),” ujarnya.
Sementara itu untuk nilai impor pada bulan Juli 2018 tercatat hanya 1.376.355 USD atau mengalami peningkatan hingga 98,90 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Impor komoditi non migas terbesar adalah kelompok komoditi bahan garam, belerang, kapur dengan jenis barang adalah gypsum yaitu sebesar 223.685 USD. Dan yang terbesar dari Thailand berupa Gypsum yaitu sebesar 230.891 USD,” lanjutnya.