Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) akan mengusulkan qanun Pendidikan Kebencanaan ke DPR Aceh .
Sebelumnya Aceh sudah memiliki qanun Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Penanggulangan Bencana .
Qanun pendidikan Kebencanaan sendiri bertujuan agar disetiap sekolah, selain ada kegiatan simulasi dan evakuasi, juga menjadi materi dalam kurikulum sekolah.
“Jadi dalam kurikulum inilah nanti dimuat, mengapa bencana itu terjadi, jenis-jenis bencana, kalau bencana apa yang harus kita lakukan, sehingga anak-anak ini terbentuk karakternya dan siap menghadapi bencana,” Hal demikian disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek pada seminar kebencanaan dengan tema “ Pendidikan Kebencanaan d Aceh, Perlukah?”, yang dilaksanakan oleh TDMRC Unsyiah bekerjasama dengan BPBA, di Aula BPBA Setempat, Kamis (16/08).
Turut hadir sebagai pemateri, Sulastri (Dosen Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan Unsyiah), Yanis Rinaldi (Dosen Fakultas Hukum Unsyiah).
Ahmad Dadek mengakui pada tahun ini pihaknya juga mencoba memperbaiki sejumlah kegiatan pengurangan risiko bencana serta melakukan evaluasi terhadap rencana penanggulangan bencana yang sudah ada dan menyusun yang baru, serta melengkapi sejumlah peraturan gubernur tentang kebencanaan sehingga memudahkan proses kerja, terutama dalam hal penggunaan dana siap pakai.
“Dan kita juga sudah menyusun kegiatan 2019, misalnya menyangkut tentang memperbesar jumlah dana untuk kesiapsiagaan yang mencapai 12 Milyar, dari 1,2 Milyar, sehingga kita harapkan budaya kesiapsiagaan ini lebih meningkat,” ujarnya.
Dadek menambahkan, saat ini juga sudah terbentuk tim reaksi cepat yang melibatkan banyak pihak, seperti TNI, Polri, PUPR, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, serta sejumlah organisasi dan SKPA yang berkaitan dengan kebencanaan.
“Nanti mereka juga kita harapkan agar membentuk satgas di instansinya masing-masing, sehingga jika ada bencana bisa lebih cepat tertangani,” lanjutnya.
Sementara itu Masrul Aidi dari kalangan Dai yang turut menjadi peserta kegiatan itu menyebutkan, dalam Alquran sendiri juga sudah diingatkan agar musibah-musibah masa lalu untuk diceritakan kembali agar menjadi pelajaran.
Ia juga mengusulkan agar pendidikan kesiap-siagaan menghadapi bencana untuk diberikan sejak sekolah dasar sehingga tertanam dalam benak peserta didik.