Menjelang pemberangkatan calon Jamaah haji (CJH) Provinsi Aceh Tahun 1439 H/2018 M, panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh telah melakukan berbagai persiapan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk melaksanakan rapat persiapan akhir dengan lintas instansi, di Aula Aziziah, Kamis (2/8).
Sesuai Jadwal yang telah ditetapkan, klompok terbang (Kloter) BTJ 01 akan masuk ke asrama haji Embarkasi Aceh, pada tanggal 03 Agustus 2018 dan terbang pada tanggal 04 Agustus 2018.
Rapat kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh selaku ketua PPIH Embarkasi Aceh yang didampingi Kabag TU dan Kabid PHU Kanwil Kemenag Aceh dan dihadiri oleh petugas rekam Biometrik dari Arab Saudi, Bassel Hamada.
Pada kesempatan tersebut, setiap koordinator masing-masing melaporkan persiapan, seperti kesiapan paspor dan visa (Dokumen), kesiapan Asrama Haji, keamanan, pembekalan bagi jamaah (Living Cost), Bus, Tim kesehatan dan kesiapan alat rekaman data biometrik.
“InsyaAllah, PPIH Embarkasi Aceh Siap melayani jamaah calon haji (JCH), segala persiapan juga telah kita lakukan, termasuk hari ini hadir petugas perekam data biometrik, dan kesiapan alatnya” ujar Daud Pakeh usai memimpin rapat persiapan PPIH Embarkasi Aceh.
Daud Pakeh menjelaskan bahwa Terobosan baru dari Kementerian Agama (Kemenag) RI dalam penyelenggaraan haji tahun ini adalah proses rekam data biometrik di embarkasi asal. Ini dijalani seluruh Jamaah Calon Haji (JCH) Aceh nantinya saat masuk Asrama Haji.
Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Daud Pakeh menjelaskan, proses rekam data biometrik di embarkasi asal merupakan upaya layanan terbaik dari negara untuk kenyamanan JCH. Mengingat penyelenggaraan haji tahun-tahun sebelumnya proses biometrik memakan waktu cukup lama di Bandara Jeddah.
“Alat perekam biometrik tersebut telah disiapkan di Ruang Misfalah, nanti jamaah setelah pemeriksaan kesehatan di Embarkasi, dengan membawa paspor kemudian masuk ke ruang tersebut untuk pemeriksaan data biometrik,” jelas Daud Pakeh.
Untuk kelancaran rekam biometrik di tiap kloter, Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh menyiapkan 11 unit alat rekam. Satu orang JCH hanya butuh sekitar 3 sampai 5 menit proses perekaman data dirinya seperti sidik jari dan foto tampak depan.
Dalam kesempatan yang sama, JCH juga menjalani pemeriksaan kesehatan tahap akhir, menerima paspor haji, gelang, dana living cost sebesar SAR 1.500, dana penggantian biaya paspor, dana bantuan gubernur Sumsel dan gelang tanda pengenal.
Selain itu, Daud Pakeh juga menyampaikan bahwa paspor dan Visa 11 Kloter calon jamaah Haji Aceh telah siap dan sudah di Aceh, hanya tersisa 150 CJH yang tergabung dalam kloter gabungan dengan Medan masih di Kementerian Agama RI.
“InsyaAllah untuk upacara pelepasan kloter perdana, akan dilakukan oleh Plt Gubernur Aceh, pada Jumat (3/8) Malam,” lanjut Daud Pakeh.
Besok, Jumat (3/8), Tamu Allah tiba ke asrama, tapi Kamis (2/8), duluan petugas dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang masuk.
Kloter perdana, nanti tiiba dan dibantu 5 petugas, Drs Imran M TB dari Kankemenag Pidie (TPHI), H Teuku Azhar Ibrahim Lc dari IKAT Aceh (TPIHI), serta dr Elvira Arani Hasan dari Puskesma Kota Sigli Pidie, Ns Jufrida Muhammad Yunus SKep dari BLUD RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, dan Nurlaila Ilyas Ismail SKep dari BLUD RSU Tgk Chik Di Tiro Sigli (TKHI/dokter dan paramedis).
Kloter 1 (BTJ-01), Maktabnya di Makkah Nomor 55, Rumah Nomor 1004, Sektor X, Wilayah Misfalah. Kloter perdana diisi jamaah asal Pidie (384 jamaah) dan TPHD (4 orang). Masuk asrama Jumat (3/8) pukul 08.00 WIB, terbang ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, Sabtu (4/8) pukul 06.05 WIB.
Kloter jamaah asal derah keureupuk mulieng ini tiba kembali Jumat (14/9) sekitar pukul 23.35 WIB, dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.