Sebanyak 29 mahasiswa mengikuti Pelatihan Dasar Militer (Diksarmil) di Batalyon 11 Kavaleri Macan Setia Cakti di Kota Jantho Aceh Besar.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Resimen Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry dilepas oleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Rabu (1/8/2018) di Halaman Gedung Rektorat.
Komandan Menwa UIN Ar-Raniry, Safrijal mengatakan bahwa kegiatan Diksarmil tersebut diikuti oleh beberapa perguruan tinggi di Aceh, antara lain mahasiswa UIN Ar-Raniry, Universitas Syiah Kuala, Universitas Teuku Umar Meulaboh, Universitas Malikussaleh Lhokseumawe dan Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.
“Diksarmil ini akan berlangsung selama 15 hari, 1-15 Agustus mendatang, dari 29 peserta tersebut terdiri dari 14 laki-laki dan 15 orang perempuan, ini merupakan jenjang pendidikan pertama bagi anggota Menwan,” ujarnya.
Selanjutnya kata Safrijal, bagi mereka yang lulus Diksarmil akan diberikan sertifikat dan sah menjadi anggota Menwa Indonesia, serta mendapatkan nomor buku pokok (NBP) yang dikeluarkan oleh Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia.
Safrijal menyebutkan, peserta akan dilatih oleh guru meliter dari Batalyon 11 Kavaleri MSC Jantho selama 150 jam pelajaran, dengan materi antra lain Montenering, Peraturan Baris Berbaris, Wawasan Kebangsaan, Teknik Dasar Tempur, Peraturan Urusan Dinas Dalam, serta beberapa materi lain dalam rangka penguatan mental, disiplin dan juga fisik.
Sementara itu, Warek III Dr. Saifullah, M.Ag dalam arahannya pada pelepasan peserta Diksarmil mengingatkan kepada peserta bahwa menegakkan disiplin, keamanan dan berwawasan kebangsaan yang lebih baik, merupakan kewajiban seluruh warga negara dan khususnya bagi umat Islam sebagaimana dianjurkan dalam agama.
Dia menambahkan, dalam konteks kenegaraan kewajiban kita adalah membela Negara kita sendiri, di sisi lain bahwa dalam konteks kita umat beragama juga kita harus memahami dengan baik isi kandungan dari kitab-kitab suci agama yang ada di Indonesia ini,khususnya kita umat Islam.
“Memahami agama kita sendiri dengan baik, itu merupakan juga tuntutan dari Negara, karena dalam literatur agama juga dibicarakan tentang wawasan kebangsaan, kewajiban membela Negara terhadap serangan baik dari dalam maupun luar, ini adalah tertumpu pada generasi muda seperti peserta diklat menwa ini,” ujar Warek Kemahasiswaan.