Setelah tayang di bioskop diseluruh Indonesia dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat, Film religi The power of love 212 akan segera ditayangkan di Banda Aceh dalam waktu dekat.
Panitia yang terdiri dari Visindo Muslim Entertaiment, Mitra Muda Mandiri dan Anak Sholeh Grup memastikan film yang mengangkat tema aksi bela Islam 212 itu akan ditayangkan pada 10 s/d 12 Agustus 2018 ini di Gedung BPSDM Aceh.
Hal demikian disampaikan Ketua Panitia pelaksana Farid Rizki pada konferensi pers di Duek Pakat Warkop Banda Aceh, Rabu (25/07/2018) sore.
Farid atau disapa Ayid menyebutkan, pihaknya menargetkan penjualan 15 ribu lembar tiket untuk kegiatan tersebut. Harga tiket kata Ayid dijual dnegan harga 35 ribu perlembar, namun untuk paket keluarga 3 lembar dijual dengan harga 100 ribu.
“Dan sebagian dari hasil penjualan ini akan kita donasikan untuk masyarakat suriah ataupun Rohingya, yang nantinya disalurkan melalui ACT,” lanjutnya.
Menurut Ayid, tiket bisa diperoleh disejumlah café dan warung kopi serta radio di Banda Aceh. Bahkan kata Ayid, bagi reseller yang berhasil menjual tiket hingga 15 ribu lembar, maka akan diberikan reward berupa hadiah Umrah, sementara yang berhasil menjual 10 ribu tiket akan mendapatkan hadiah sepeda motor.
“Kemudian yang berhasil jual 7500 tiket dapat hadiah laptop, kalau menual 5 riu tiket dapat reward travel ke Malaysia,” lanjutnya.
Sementara untuk pemutaran film akan dilakukan sebanyak lima kali tayang dalam satu hari.
Sementara itu Muhammad balia dari Mitra Muda Mandiri menjamin pemutaran film tersebut akan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Aceh dan juga syariat Islam yang berlaku di Aceh, terutama dengan memisahkan antara penonton laki-laki dnegan perempuan, meskipun keluarga.
“Kita juga menghindari pemutaran film pada waktu-waktu shalat, apalagi kegiatan kita ini mendapatkan dukungan dari ormas-ormas Islam,” ujarnya.
Husaini Ismail selaku kepala ACT cabang Aceh menyebutkan, selain menghadirkan hiburan Islami dan berkualitas kepada masyarakat Aceh, kegiatan ini juga disisipkan kegiatan dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap sesama seperti bantuan untuk Suriah dan Rohingya.
Sementara itu Deni Faelani menyebutkan, film tersebut mengangkat kisah tentang seorang jurnalis yang bernama Rahmat yang kurang setuju dengan aksi 212 yang dihadiri jutaan umat Islam, bahkan Rahmat berseteru dengan ayahnya sendiri yang ikut acara itu yang ikut serta dalam aksi bela Islam itu.
Film yang dibintangi oleh fauzi Baadila, Humaidi Abas, Meyda Sefira dan Asma Nadia itu kata Deni mendapatkan sambutan yang sangat antusias di berbagai penjuru Indonesia.
Pada kesempatan itu Deni juga mempertegas tujuan dari pemutaran film tersebut murni sebagai alternative untuk menghadirkan hiburan resmi dan berkualitas kepada masyarakat Aceh, bukan dalam rangka mendukung hadirnya bioskop di Banda Aceh.
“Jadi kalau ada isu kita untuk mendukung bioskop, itu tidak benar, karena kita tegas menolak Bioskop,” pungkasnya.