Dua pekan menjelang pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII, minat para pedagang yang ingin mengisi lapak Pasar Rakyat masih cukup tinggi.
Hingga saat ini setidaknya sudah ada 150-an pedagang yang mendaftar, sementara lapak yang tersedia hanya berkisar 200-an.
Pasar Rakyat mulai digelar pada 7 – 15 Agustus 2018 sejak pukul empat sore hingga menjelang tengah malam di area terbuka samping Taman Sultanah Safiatuddin (Tasulsa) Banda Aceh. Tak hanya diramaikan oleh para pedagang lokal saja, sebanyak 60-an pedagang dari luar Aceh juga sudah menyatakan kesediaan mereka untuk ikut ambil bagian.
Untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh, Dedy Yuswadi, selaku Ketua Panitia Pasar Rakyat PKA VII pagi tadi turun langsung ke lokasi untuk melihat sudah sejauh mana persiapannya, Sabtu, 21 Juli 2018.
Dedy mengingatkan semua pihak yang terlibat agar bekerja maksimal demi menyukseskan event kebudayaan terbesar di Aceh ini. Ia meminta kepada panitia teknis agar mengakomodir semua pedagang dengan baik, karena ini merupakan momentum besar untuk mendongkrak perputaran ekonomi masyarakat.
“Termasuk untuk pedagang-pedagang kecil yang tidak termasuk dalam daftar penyewa lapak, ini harus diantisipasi dan dipikirkan dari sekarang. Mereka juga harus mendapatkan tempat, pokoknya harus diatur dan ditata sebaik mungkin jangan sampai mengganggu nanti saat hari H,” kata Dedy Yuswadi di hadapan Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Pasar Aceh, Muzakir, selaku mitra teknis panitia Pasar Rakyat.
Dedy juga mengingatkan, selama PKA VII berlangsung sepanjang Jalan Ratu Safiatuddin hingga simpang Dispora Aceh harus steril dari kendaraan. Jalan menuju arena utama PKA itu hanya bisa dilalui pejalan kaki. Begitu juga trotoar di kiri kanan jalan, tidak diizinkan dijadikan lokasi lapak pedagang karena dipersiapkan khusus sebagai jalur pedestrian.
“Untuk memastikan jalur ini benar-benar kondusif dan steril, H-2 dan H-1 harus diadakan patroli gabungan dari tim keamanan,” katanya.
Untuk keamanan nantinya akan melibatkan tim dari Kodam Iskandar Muda, Polda, Kodim, dan Satpol PP Kota Banda Aceh. Pihak panitia juga melibatkan pemuda dari dua desa di sekitar lokasi utama PKA yaitu Desa Bandar Baru dan Lambaro Skep.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Banda Aceh, Nasri, selaku Sekretaris Panitia Pasar Rakyat mengaku optimis acara itu bisa berlangsung sesuai rencana. Pihaknya kata dia akan terus mengawasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait demi memastikan Pasar Rakyat bisa terlaksana dengan baik.
Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Pasar Aceh, Muzakir, mengatakan sejauh ini sudah ada 150-an pedagang yang mendaftar. Puluhan pedagang dari luar Aceh seperti Medan, Lampung, Riau, Bali, hingga Kalimantan juga turut ambil bagian.
“Yang pasti PKA VII ini lebih keren dari yang sebelumnya. Arena Pasar Rakyat juga akan ditata sebaik mungkin sehingga memberi keleluasaan bagi pengunjung. Di arena ini juga ada space untuk arena permainan anak,” kata Muzakir.
Muzakir mengatakan, animo para pedagang untuk ikut serta memang tidak bisa dibendung. Namun pihaknya memastikan semuanya akan tertata dengan baik dan tertib. Panitia juga telah berkoordinasi dengan pemuda setempat agar turut membantu penertiban para pedagang selama kegiatan berlangsung. Bahkan tadi ada pedagang yang datang untuk melihat-lihat langsung lokasinya.
Dalam kunjungan tersebut turut mendampingi Kasie Pembinaan Pengawasan Penyuluhan Satpol PP dan WH Aceh, Syauqas Rahmatillah, dan Danramil Kuta Alam, Mutrisno. Rombongan juga meninjau hingga ke jalan masuk menuju area kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh.
Rombongan juga langsung mendatangi sejumlah pedagang yang berjualan di sekitar lokasi arena utama PKA. Pada hari H mereka diminta agar berjualan di lokasi yang telah disiapkan panitia. Bagi para pedang yang ingin ikut ambil bagian bisa menghubungi koordinator Pasar Rakyat di nomor kontak 081263299808.