Angin kencang dan gelombang tinggi terjadi Aceh dalam beberapa minggu terakhir. BMKG dan Panglima Laot Aceh mengeluarkan imbauan agar nelayan memperhatikan cuaca saat melaut.
Tinggi gelombang laut di perairan Sabang-Banda Aceh yaitu 0,5 meter hingga 4 meter. Sedangkan di Samudera Hindia Barat Aceh tinggi gelombang mencapai 5 meter. Sementara kecepatan angin yaitu hingga 50 kilometer/jam.
Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek, mengatakan, pihaknya selaku petinggi lembaga adat laut di Aceh sudah mengimbau nelayan agar tidak melaut saat cuaca buruk. Namun sebagian nelayan tidak mengindahkan imbauan tersebut.
“Imbauan tetap ada. Tapi sebagian nelayan di Aceh tetap melaut. Sedangkan sebagian lagi curi-curi waktu. Bila cuaca dirasa baik mereka melaju ke laut. Bila cuaca kurang bersahabat mereka mengurung niat sementara untuk melaut,” kata Miftach kepada detikcom, Jumat (20/7/2018).
Sementara itu, Kasi Data dan Informasi BMKG Bandara Sultan Iskanar Muda (SIM) Zakaria, mengatakan, masyarakat nelayan atau pengguna transportasi laut harus sangat waspada dengan cuaca yang terjadi selama ini. Menurutnya, angin kencang yang melanda Tanah Rencong berpengaruh terhadap gelombang laut.
“Jangan memaksakan diri untuk melaut, terutama di laut lepas. Bawa peralatan keselamatan, seperti pelampung dan alat komunikasi,” kata Zakaria saat dikonfirmasi terpisah.
“Begitu juga masyarakat kepulauan jangan paksakan menyeberang kalau bukan atau bila tidak ada keperluan yang serius,” jelas Zakaria.
BMKG memprediksi angin kencang terus melanda Aceh hingga seminggu ke depan. Untuk wilayah daratan, BMKG mengimbau masyarakat perlu mewaspadai pohon tumbang, atap rumah agar diperkuat, dan tidak membuang puntung rokok sembarangan. Detik