Sebanyak 6.165 warga fakir dan miskin di Kota Banda Aceh menerima zakat konsumtif dari Baitul Mal Kota Banda Aceh.
Zakat ini diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman yang didampingi Ketua PKK, Nurmiaty AR, Jum’at (1/6/2018) di halaman Balai Kota Banda Aceh.
Sesuai laporan dari Baitul Mal Kota, jumlah zakat yang diterima fakir sebesar Rp. 800 ribu dan senif miskin menerima Rp. 600 ribu.
Wali Kota meminta kepada mustahik (penerima zakat) agar dapat memanfaatkan zakat tersebut sebaik mungkin sesuai kebutuhan.
“Alhamdulillah pada tahun ini kita kembali bisa menyalurkan zakat konsumtif senif fakir dan miskin. Saya harap para mustahik dapat memanfaatkan zakat ini sebaik mungkin. Prioritaskan dulu untuk yang benar-benar kebutuhan, terutama kebutuhan Ramadhan dan persiapan jelang lebaran,” pinta Aminullah.
Kepada para Muzakki (wajib zakat), wali Kota menyampaikan apresiasi dan terimakasih karena telah mempercayakan Baitul Mal sebagai lembaga yang mengelola zakat mereka.
Aminullah berharap, kedepan akan lebih banyak para wajib zakat yang menyalurkan zakatnya ke Baitul Mal Banda Aceh agar dapat disalurkan lebih banyak lagi untuk warga fakir dan miskin, baik zakat konsumtif maupun zakat produktif.
“Kita harap kedepan para muzakki jumlahnya meningkat yang menyerahkan zakat di Baitul Mal Kota. Masih ada instansi Pemerintah, pihak Perbankan, Asuransi, PLN dan Instansi lain kita himbau menyerahkan zakatnya di Baitul Mal. Karena semakin banyak muzakki maka akan semakin banyak yang bisa kita salurkan. Zakat ini bisa memecahkan persoalan sosial,” harap Aminullah.
Sementara itu bedasarkan laporan dari Kepala Baitul Mal Kota Banda Aceh, Safwani Zainun, jumlah penerima zakat, terutama dari senif fakir dan miskin di Kota Banda Aceh tahun ini menurun dibandingkan tahun 2017.
“Jumlah penerimanya menurun, tahun lalu di angka 6.500 lebih. Hari ini yang kita salurkan sebanyak 6.165 fakir dan miskin,” ungakp Safwani Zainun.
Kata Safwani, menurunnya jumlah penerima zakat konsumtif senif fakir dan miskin tidak terlepas dari menurunnya angka kemiskinan di Banda Aceh.
“Database warga miskin kita mengacu pada data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Jadi data TNP2K yang ada sama kita, kita kirim ke Keuchik dan mereka yang melakukan verifikasi. Ada warga yang tidak mendapatkan lagi karena tidak tergolong sebagai warga miskin lagi,” jelas Safwani.
Lanjutnya, selain menyalurkan zakat konsumtif, Baitul Mal kota juga menyalurkan zakat produktif untuk warga kota. Seperti beberapa hari yang lalu, Wali Kota juga telah menyerahkan perlatan kerja bagi pemuda yang telah menyelesaikan pelatihan dan magang. Program ini merupakan program yang dilakukan dalam rangka menurunkan angka pengangguran.
“Selama bulan Ramadhan ini, zakat yang disalurkan mencapai Rp. 4,7 M. Hari ini saja angkanya Rp. 4,1 M. nanti kita juga akan menyerahkan santunan untuk anak yatim miskin, acaranya sekalian berbuka puasa dengan Pak Wali di pendopo,” ungkapnya.
Ditanya target realisasi pengumpulan zakat tahun 2018, Safwani menyampaikan pihaknya menargetkan Rp.18,6 M. “Tahun lalu kita berhasil mengumpulkan zakat Rp.15 M. Tahun ini target kita Rp.18,6 M,” ungkapnya.