Bekas Menteri Pendidikan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Husaini M Hasan mengajak masyarakat Aceh untuk menjaga dan merawat perdamaian yang telah ada demi terwujudnya ketentraman dan kesejukan di daerah Aceh ini.
“Perdamain Aceh merupakan rahmat yang harus disyukuri bersama. Sebab ianya lahir dari perjuangan panjang dan sangat pahit dahulu. Dari itu perlunya menjaga, merawat dan memupuk perdamain yang sudah ada ini untuk kemaslahatan rakyat Aceh,” katanya pada kegiatan Diskusi Publik di Komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Jum’at (25/5/2017).
Dalam pemaparannya Husaini Hasan menyampaikan semua pihak harus bersama-sama menjaga dan menata Aceh yang damai. Sahabat karib Hasan Tiro ini juga menekankan tentang pentingnya musyawarah menuju mufakat dalam pembangunan Aceh. Keadilan harus ditegakkan secara merata dan harus menghargai setiap eksistensi dan melibatkan semua pihak. Sehingga tidak memicu keributan kembali dan menghindari pertentangan di kemudian hari.
“Alhamdulillah, berkah dengan adanya perdamain ini saya pun sekarang dapat pulang kampung dengan bebas dan dapat berkumpul dengan semuanya. Ini merupakan nikmat yang patut kita syukuri. Dan tidak perlu berpikir untuk kembali berperang. Itu adalah usaha terakhir apabila sudah tidak bisa berdamai lagi,” ujar Husaini.
Sementara itu Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA menyampaikan bahwa lembaga yang dipimpinnya itu mempunyai peran dan fungsi yang sangat sentral dalam melaksakan syariat Islam di Aceh.
“Untuk mengantisipasi upaya-upaya pendangkalan akidah yang sangat deras dilakukan di wilayah perbatasan Aceh maka Dewan Dakwah Aceh mengirimkan dai-dai keperbatasan Aceh tersebut untuk melaksanakan misi dakwah dan mengajarkan islam bagi yang masih awam dan dangkal pemahaman islamnya. Dan upaya ini akan terus kita laksanakan,” kata Tgk Hasanuddin.