Dua calon mahasiswa berkebutuhan khusus mengikuti seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (UM-PTKIN) tahun 2018 di UIN Ar-Raniry, Selasa (22/05/2018).
Kedua calon mahasiswa itu masing-masing Muhayyan Ifkar (Tuna Netra) dan Kaula Desriati (Tuna Rungu).
Keduanya mengikuti ujian sebagaimana calon mahasiswa lainnya, bedanya kepada Muhayyan Ifkar diberikan pengawas khusus, yang bertugas membaca dan mengisi lembaran jawaban.
Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA mengatakan, pihak kampus memberikan keistimewaan kepada calon mahasiswa yang berkebutuhan khusus, sehingga mereka mendapatkan kesempatan yang sama dengan calon mahasiswa lain untuk masuk ke kampus UIN Ar-Raniry.
Farid menambahkan, anak berkebutuhan khusus juga tidak dibatasi harus memilih jurusan apa di kampus tersebut, namun kedepan jika lulus, maka mahasiswa berkebutuhan khusus akan mendapatkan perhatian khusus.
“Kita kebetulan ada dua calon mahasiswa berkebutuhan khusus, yang tidak bisa melihat kita siapkan panitia pengawas untuk membaca, tapi kita berikan keistimewaan kepada dia, untuk memberikan kesempatan sebagaimana anak-anak lain juga,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Rektor I UIN Ar-Raniry yang juga ketua panitia UM-PTKIN Tahun 2018, Dr H Muhibbuthabri M Ag mengatakan kampus UIN Ar-Raniry mengakomodir calon mahasiswa yang berkebutuhan khusus.
Ia menyebutkan, kampus tidak menyediakan formasi khusus bagi calon mahasiswa berkebutuhan khusus, akan tetapi mereka diwajibkan untuk bersaing dengan calon mahasiswa lainnya.
“Intinya setiap perguruan tinggi mengakomodir calon mahasiswa berkebutuhan khusus. Karena mereka juga bagian yang tidak terpisahkan dari kewarganegaraan Indonesia,” lanjutnya.
Dr H Muhibbuthabri M Ag menyebutkan seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (UM-PTKIN) tahun 2018 di UIN Ar-Raniry diikuti oleh 12 ribu calon mahasiswa, dan yang mengikuti seleksi di kampus UIN Ar-Raniry sebanyak 4. 082 orang. Sementara kouta yang diperebutkan sebanyak 1200 mahasiswa pada berbagai program studi.
“Kuota yang kita sisakan untuk jalur ini adalah 30 persen dari jumlah pendaftar atau sekitar 1200 orang pada berbagai prodi keagamaan,” lanjutnya.
Ia mengakui pada tahun ini kampus UIN Ar-Raniry menerima 5. 600 mahasiswa, sudah termasuk kouta 200 orang calon mahasiswa formasi luar negeri.
Menurutnya, peminat yang paling tinggi masih pada Fakultas syariah dan hukum serta bahasa Inggris.
Ia menyebutkan pada tahun ini UIN-Ar-Raniry menerima calon mahasiswa melalui lima jalur penerimaan, masing-masing Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN), Seleksi Bersama masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), saat ini sedang berlangsung UM-PTKIN, dan yang terakhir disebut Penerimaan Mahasiswa Baru Lokal.
“Tapi kita tidak bedakan jalur-jalur sebelumnya dengan jalur yang terkahir itu. Uang kuliah tetap mengacu pada uang kuliah tunggal yang ditetapkan oleh kementrian agama republik Indonesia,” pungkasnya.