Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyebutkan, Pemerintah Aceh telah mengalokasikan dana lebih dari Rp890 miliar pada tahun 2018.
Dana tersebut akan dipergunakan untuk membiayai pembangunan dan pengembangan empat rumah sakit regional, pembangunan pusat rehabilitasi psikososial, program JKA, dan peningkatan fasilitas alat-alat kesehatan.
Hal itu disampaikan Nova saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) se-Aceh di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (17/04/2018).
Nova menyebutkan, dalam RPJM 2017-2022, kata Nova, program pembangunan kesehatan masyarakat termasuk salah satu yang diprioritaskan dalam lima tahun ke depan.
“Melalui program Aceh Seujahtera dan JKA Plus, kita bertekad memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas demi peningkatan kualitas hidup dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Nova.
Nova juga menyampaikan, masalah kesehatan masyarakat di Aceh masih tergolong cukup besar. Hal itu dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih cukup tinggi, yaitu 143 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 10 per 1000 kelahiran hidup.
Sementara untuk angka stunting yang melanda anak-anak Aceh mencapai 35,3 persen. Di samping itu, kata Nova, penanganan kasus TBC juga belum maksimal.
Sedangan untuk cakupan imunisasi dasar, pencapaian masih 60% dan untuk Universal Child Immunization (UCI) baru sekitar 65% dari target 90% di seluruh desa. “Untuk sementara ini, fokus akan kita berikan kepada upaya pencegahan Stunting, Eliminasi TBC, Peningkatan Cakupan Imunisasi, penurunan AKI dan AKB, serta beberapa kasus penting lainnya,” ujar Nova lagi.
Nova mengatakan Raker Kesda dilaksanakan untuk merumuskan Rencana Aksi Daerah terkait penanganan kesehatan yang lebih komprehensif di Aceh. “Dengan rumusan yang dihasilkan nanti, diharapkan masalah-masalah tersebut dapat diatasi, sehingga kualitas kesehatan masyarakat kita akan meningkat,” kata Nova.