Aulia Saiful Hadi, siswa SMA Sukma Bangsa Sigli-Pidie dan Clara Jesicam siswi SMA Methodist Banda Aceh keluar sebagai juara pertama pada Lomba Karya Tulis dan Pidato Kependudukan Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2018 yang digelar Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Provinsi Aceh di Hotel Diana, Banda Aceh, Selasa (3/4/2018).
Sementara juara kedua karya tulis kependudukan diraih, Fadil Mubarak Aisma, siswa dari Madrasah Unmul Ayman, Samalanga, Bireuen, dan juara ketiga diraih M. Haikal Gunarya, siswa dari SMAN 10 Fajar, Harapan Banda Aceh. Sedangkan juara kedua pidato kependudukan diraih Safina Lia, siswi dari SMA Inshafuddin, Banda Aceh, dan juara tiga diraih Saifullah, siswa dari SMAN 1 Kota Langsa.
Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd. dalam pidatonya mengatakan, kegiatan ini merupakan tahun kelima penyelenggaraannya sejak 2013 lalu. Pada 2017, kata Sahidal, tidak dilaksanakan lomba karena efisiensi anggaran.
Terkait lomba pidato, prestasi anak-anak Aceh ditingkat nasional cukup membanggakan. Sebut Sahidal, Aceh empat kali menjuarai lomba pidato dan karya tulis tingkat nasional.
“Pada 2013 dan 2014, juara pertama Nasional Lomba Pidato berturut-turut kita raih. Pada 2016 kita meraih juara kedua. Sedangkan juara karya tulis kependudukan pada 2013 kita meraih juara dua dan juara satu lomba blog kita juga juara. Semoga pada 2018, anak-anak kita nanti yang mewakili Aceh dapat mengantarkan Provinsi Aceh kembali mendapat juara Nasional,” harap Sahidal.
Selain itu, Sahidal juga berharap dapat terciptanya mindset serta pola pikir yang berwawasan kependudukan sehingga dapat menyebarluaskan informasi pelaksanaan lomba sehingga berguna bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
“Kami juga mengharapkan agar dapat terciptanya pola fikir yang berwawasan kependudukan. dan tentunya hal itu terus menerus kami lakukan melalui program KKBPK, dan salah satunya melalui kegiatan seperti ini,” lanjutnya.
Ia juga berharapkan kepada generasi muda Aceh yang akan datang mengerti betul pendidikan kependudukan, sebab katanya, manusia sebagai pelaksana pembangunan sekaligus penikmat hasil pembangunan itu sendiri.
“Ketika pembangunan itu tidak berbasis kepndudukan ini namanya pembangunan yang tidak bermanfaat bagi manusia itu sendiri, dan hal seperti ini masih banyak kita temukan, karena itu kita ingin menguatkan generasi kita ini melalui lomba pidato maupun karya tulis, sehingga mereka kedepan bisa lebih cerdas jika menjadi pemimpin,” pungkas Sahidal Kastri.
Lomba Karya Tulis dan Pidato Kependudukan Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2018 sebagai Juri Pidato Kependudukan yaitu, Yarrnen Dinamika, Syarifah Surriyati, dan Irma Dimiyati. Sedangkan Juri Karya Tulis Kependudukan yaitu, Tabrani Yunis, Saiful Mahdi, dan Abdul Hakim.
Yarmen Dinamika sendiri merasa yakin putra-putri Aceh yang nanti akan berlomba ditingkat Nasional di Jakarta mampu kembali meraih juara dan mengharumkan nama Aceh. “Nanti para juara ini akan kita pertajam lagi kemampuannya,” demikian kata Yarmen.