Atjeh Connection Foundation menyampaikan terima kasih kepada jajaran Manajemen Pelindo III yang dipimpin Direktur Utama Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Dana Diputra (Ari Askhara) yang telah memberikan atensi dan memfasilitasi sehingga RS PHC dapat mengoperasi mata bocah Sultan (13 Tahun) di Rumah Sakit PHC di Surabaya.
“Terima kasih kepada Direktur Utama CEO Pelindo III Bapak Ari dan jajaran Manajemen RS PHC Surabaya yang telah berhasil melakukan operasi di mata kiri adik kita Sultan dari Gayo. Dengan izin Allah SWT, Pelindo III dan Manajemen RS telah memberikan harapan hidup kepada bocah tersebut,” sebut Amir Faisal pendiri Atjeh Connection Foundation usai di Surabaya, Rabu (28/3/2018).
Faisal menuturkan pada awalnya Sultan di Banda Aceh didampingi pendiri C-Four Ratna. Dokter di Aceh mengklaim untuk mengobati kanker di mata kirinya harus dioperasi mata dan kulit kepala dibuka dengan risiko selamat atau meninggal dunia.
Kesimpulan dokter itu menyebabkan Sultan sangat terpukul. Kemudian anak yatim itu meminta kepada Ratna untuk dibawa ke Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar melihat pesawat terbang.
“Setelah kami mendapat kabar itu, kami tawarkan tidak hanya melihat pesawat terbang sekalian kami fasilitasi Sultan dan pendamping terbang ke Jakarta untuk mencari second opinion. Selama di Jakarta, kami mendapat kabar kalau RS milik Pelindo III di Surabaya dan BUMN itu bersedia menanggung semua biaya operasi di Surabaya,” ungkap Amir.
Faisal menjelaskan, setelah Pelindo III setuju membiaya pengobatan termasuk tiket pesawa terbang dari Banda Aceh ke Surabaya untuk ayah Sultan dan ibunya, timbul masalah, ayahnya di Bener Meriah tidak memberi izin. Pasalnya, meraka trauma dengan pengobatan di Banda Aceh. Setelah diyakinkan, akhirnya keluarga itu ke Surabaya didampingi Ibu Ratna.
“Kami salut pada Sultan yang tetap rajin shalat dan berdoa sejak di Rumah Singgah C-Four Banda Aceh hingga menunggu operasi di Surabaya. Kemarin kami mendapat foto bahwa mata kiri Sultan sudah dioperasi. Ternyata mata anak itu bukan kanker tapi tumor,” jelas Amir.
Setelah lebih tiga minggu di Surabaya, Sultan segera memasuki masa perawatan dan kembali ke Aceh. sekarang dia bersama ayahnya dan relawan C-Four menunggu proses pasca operasi.