Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Banda Aceh Nurmiaty AR membuka secara resmi Pentas Seni dan Kreativitas PAUD 2018, Kamis (29/3/2018).
Ajang yang melibatkan lebih dari 1.500 anak usia dini se-Banda Aceh ini akan berlangsung hingga Minggu (1/4) di Gedung ACC Sultan II Selim.
Mengusung tema “Membentuk Anak Usia Dini dan GTK PAUD yang Kreatif, Berkarakter dan Memiliki Integritas Tinggi Menuju Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah, ajang tahunan kelima yang digagas HIMPAUDI ini juga mensosialisasikan Gerakan Nasional Orangtua Membacakan Buku bagi anaknya.
Pada acara pembukaan yang turut dihadiri oleh Bunda PAUD Aceh Darwati A Gani tersebut, Nurmiaty didampingi Wakil Ketua TP-PKK Banda Aceh Fauziah dan sejumlah pejabat terkait juga ikut membacakan sebuah buku cerita untuk anak-anak yang hadir di sana.
Dalam sambutannya, istri Wali Kota Banda Aceh ini mengajak para orangtua untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama putra-putrinya, salah satunya dengan membacakan buku.
“Gerakan Nasional Orangtua Membacakan Buku sangat penting sebagai salah satu upaya mengurangi pemakaian gadget oleh anak-anak kita, yang jika tidak diawasi dengan baik akan berpengaruh buruk bagi tumbuh kembang anak.” ujarnya.
Menurutnya, anak-anak masa kini sangat bergantung terhadap teknologi seperti laptop, smartphone, sehingga mereka semakin jarang bermain dan bersosialisai dengan teman-teman sebaya termasuk dengan orangtuanya.
“Untuk itu, perlu ada pengawasan yang bijak terhadap anak dan meluangkan waktu lebih banyak dengan anak sehingga pertumbuhannya dapat optimal baik secara fisik maupun psikis.” lanjutnya.
Ia juga menekankan, usia nol sampai dengan enam tahun merupakan masa keemasan bagi seorang anak, karena pada masa ini melalui stimulasi yang efektif dapat mengembangkan pertumbuhan otak anak dengan optimal.
“Peran kita sebagai orangtua dituntut untuk terus mendampingi anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa ini, agar menjadi generasi yang cerdas dan berkualitas,” katanya.
Tak ketinggalan, Nurmiaty mengharapkan HIMPAUDI Banda Aceh untuk dapat terus membuat program-program serupa. Tidak hanya di bidang seni saja, namun juga di bidang keagamaan yang merupakan pondasi dasar dalam kehidupan.
“Terutama dalam membentuk karakter anak, sehingga mereka kelak akan menjadi generasi yang mandiri dan beriman kepada Allah SWT dan mampu melanjutkan dan memimpin kota ini ke arah kegemilangan dalam bingkai Syariat Islam,” pungkasnya.