Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Aceh melaksanakan Bakti Sosial Penyuluhan dan Pelayanan KB gratis di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) Kecamatan Lokop-Aceh Timur, Kecamatan Pining-Gayo Lues, dan Kecamatan Babul Makmur-Aceh Tenggara mulai dari 19 s/d 23 Maret 2018.
Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Sahidal Kastri, menyampaikan dalam upaya mengatur kehamilan ada beberapa jenis kontrasepsi yang disediakan pemerintah, ada yang bersifat non hormonal disesuai dengan kehidupan masyarakat yang sebagian besar petani, yang idealnya menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Lanjutnya, guna mendapatkan mutu kesehatan bayi yang optimal diharapkan ibu dapat memberikan ASI ekslusif dan memberikan ASI sampai 2 tahun penuh. Hal ini sangat erat kaitannya dengan 1000 hari pertama kehidupan dalam mempersiapkan generasi yang sehat.
Sementara itu Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Muhammad Razali menyebutkan, kegiatan 2018 ini disamping dilakukan penyuluhan dan pelayanan KB Gratis pada masyarakat di Puskesmas, ditempat yang sama juga diadakan pertemuan dengan para kader KB, petugas pengelola KB, dan serta tim Faskes tentang upaya menjaga mutu pelayanan Kontrasepsi.
Pertemuan ini dimaksudkan, kata Razali, agar pengelola program KB dapat memberikan pelayanan yang baik kepada akseptor dengan menyiapkan tenaga yang trampil yang telah memenuhi kualifikasi, sarana pelayanan yang memadai dan proses pelaksanaan pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan.
Selain menghadiri Bakti Sosial Penyuluhan dan Pelayanan KB di tiga kabupaten tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN juga meninjau kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Anyaman Bambu, di Kecamatan Babul Makmur Desa Muara Situlen Aceh Tenggara.
Pada kesempatan itu, Sahidal di depan anggota kelompok UPPKS mengatakan, untuk mewujudkan kualitas keluarga harus didukung oleh beberapa faktor antara lain adalah faktor ekonomi keluarga. Untuk itu, katanya lagi, BkkbN membangun peningkatan kualitas keluarga dengan membuat konsep UPPKS.
“Saat ini BkkbN Perwakilan Aceh terus berupaya menumbuhkembangkan kelompok UPPKS Diseluruh Kab/Kota. Dengan harapan kelompok-kelompok tersebut sebagai penggerak perekonomian di desa, khususnya di Kampung KB. Dengan adanya masing-masing usaha ekonomi produktif keluarga, diharapkan ini menjadi salah satu solusi peningkatan kesejahteraan keluarga,” pungkasnya.