Anggota DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil meminta kepada Pengurus Ikatan Alumni Timur Tengah ( IKAT) Provinsi Aceh agar menjadikan organisasi tersebut sebagai modal pembangunan spiritual serta memberikan kontribusi berupa konsep pelaksanaan syariat Islam di daerah yang berjuluk Serambi Mekkah ini.
Hal demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI itu saat bersilaturrahim dengan Ketua Umum IKAT Aceh H Fadhil dan jajaran pengurus di Banda Aceh, Jumat (23/2/2018).
Nasir Djamil menyebutkan, Alumni Timur Tengah merupakan aset Aceh dan nasional. Oleh karena itu keberadaan IKAT diharapkan mampu mendorong dan memotivasi anak-anak Aceh melanjutkan kuliah di Timur Tengah.
Menurut Nasir saat ini lembaga-lembaga pendidikan Islam, khususnya di Aceh, diharapkan mampu mengantisipasi pendidikan sekuler dan upaya liberalisasi semua bidang kehidupan masyarakat. Terutama menyangkut nilai-nilai moral yang belakangan ini mengalami penurunan.
“Sebagai alumni yang identik dengan ulama, IKAT diharapkan mampu menjaga moral Islam dan membimbing masyarakat untuk berpegah teguh kepada nilai-nilai Islam. IKAT harus menjadi perekat antar umat beragama dan berbagai mazhab yang hadir di tengah-tengah masyarakat Aceh,” ujar Nasir Djamil.
Pada kesempatan itu, IKAT Aceh juga menyampaikan keinginan mereka mendatangkan seorang syekh dari Mesir untuk menjadi narasumber utama dalam pendidikan dan pelatihan (Daurah) al-Quran, yang akan dilaksanakan pada bulan Ramadhan tahun ini. Selain itu, syekh tersebut juga akan menjadi Imam shalat tarawih dan witir serta qiyamul lail di sejumlah masjid di Aceh.
” IKAT meminta saya agar bisa bekerjasama dengan mereka untuk mendatangkan syeikh tersebut. Semoga bisa terwujud harapan itu,” ujar Nasir Djamil.