Sebanyak 288 pemuda mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Banda Aceh.
Para peserta pelatihan tahap pertama ini terbagi dalam 18 bidang/jurusan di antaranya teknisi sepeda motor, instalasi listrik, teknisi telepon seluler, autocad 3D, menjahit, administrasi perkantoran, web programer, dan desain grafis.
Acara pembukaan digelar di Aula Serba Guna BLK Banda Aceh, dan dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin, Selasa (20/2/2018).
Dalam sambutannya, Zainal Arifin mengucapkan terima kasih kepada Kemnaker khususnya UPTP BLK Banda Aceh yang telah melaksanakan kegiatan yang disebutnya sangat bermanfaat ini.
Menyikapi persoalan kemiskinan dan pengangguran di Banda Aceh, katanya, pelatihan berbasis kompetensi ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat yang membutuhkan berbagai keterampilan.
“Skill yang telah didapat menjadi modal berharga untuk bekerja atau membuka usaha sehingga pada dapat mengantisipasi sekaligus menekan angka pengangguran.”
“Salah satu permasalahan bangsa kita saat ini adalah kemiskinan dan pengangguran. Angka pengangguran di Banda Aceh tercatat 12 persen dan 60 persen di antaranya merupakan pengangguran intelektual yang mereka yang berpendidikan DIII ke atas. Semenatar angka kemiskinan tercatat sekitar tujuh persen. Realitas ini yang perlu menjadi perhatian kita semua,” ungkapnya.
Untuk itu, pria yang akrab disapa Cek Zainal ini mengharapkan 288 peserta yang terpilih dari 1.875 pendaftar ini untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh. “Manfaatkan ilmu dan bekal yang diperoleh dalam kegiatan pelatihan ini, sehingga dapat diterapkan demi meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan daya saing yang tinggi untuk menghadapi dunia kerja atau berwirausaha baik di tingkat lokal, nasional, bahkan global,” pesannya.
“Saya pribadi juga pernah mengikuti pelatihan di BLK, dan telah merasakan manfaat dari pelatihan tersebut. Saya berharap usai pelatihan selama kurang lebih 45 hari ini, para peserta nantinya dapat memperlihatkan buah karyanya kepada masyarakat, bukan hanya sertifikat kelulusan,” pesannya lagi.