Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah, menilai pengelolaan kolam renang Tirta Raya Banda Aceh sejauh ini belum ramah perempuan.
Hal ini menyebabkan banyak dari kalangan perempuan yang ingin berenang disana, terpaksa mengurungkan niatnya. Pasalnya pengelola tidak menyiapkan kolam renang khusus untuk perempuan.
“Kami mendapatkan laporan dan masukan dari masyarakat, khususnya kaum perempuan agar bagaimana caranya di kolam renang itu tidak lagi campur baur, akan tetapi ada kolam renang khusus laki-laki dan khusus perempuan,” ujar Irwansyah, Jumat (09/02/2018).
Irwansyah berharap kepada pengelola kolam renang Tirta Raya untuk memisahkan antara laki-laki dengan perempuan, misalnya dengan membagi hari untuk kunjungan atau membuat sekat antara pengunjung laki-laki dengan perempuan.
“Kalau memang tidak ada cara untuk dipisah, maka bisa dengan membagi hari, misalnya Senin-Rabu-Jumat perempuan, Selasa-Kamis-Sabtu laki-laki, dan cara-cara terbaik lainnya, kita serahkan kepada pengelola untuk bagaimana mengambil kebijakan,” tambahnya.
Irwansyah mengingatkan, sebagai daerah yang sangat serius menerapkan syariat Islam, bercampur baur mandi antara laki-laki dan perempuan sangat tidak dibenarkan, tidak mencerminkan daerah yang menjalankan hukum syariat, tidak hanya di kolam renang, akan tetapi juga dtempat-tempat wisata.
“Apalagi orang berenang ini pakaiannya kan agak ketat-ketat, apalagi kalau sedang basah, transparan jadinya, tentu ini tidak baik kalau terus menerus dibiarkan tanpa adanya upaya perbaikan, maka kita juga minta adanya perhatian dari pemerintah, mengingat kolam renang Tirta merupakan milik pemerintah,” lanjutnya lagi.
Irwansyah mengaku mendukung fasilitas-fasilitas kolam renang yang ada di Banda Aceh, mengingat berenang merupakan salah satu olah raga yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw.