Wakil Ketua DPR Aceh Sulaiman Abda menyebutkan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah sangat konsen memberikan perhatian kepada dayah-dayah dan Pesantren diseluruh Aceh sehingga menghasilkan generasi yang berakhlakul karimah.
Hal demikian disampaikan Sulaiman Abda saat menutup kegiatan Musabaqah Awal Sanah (Muqas) ke III tahun 2018 di Madrasah Ulumul Quran (MUQ).
Apalagi kata Sulaiman Abda, saat ini pendidikan penghafal Alquran, khususnya MUQ sudah menujukkan kualitasnya sehingga sejajaran dengan pesantren penghafal alquran di pulau Jawa.
“Dan MUQ ini menjadi milik kita semua, milik rakyat Aceh, jika hari ini masih yayasan, kita harapkan agar ini menjadi UPTD sehingga menjadi milik pemerintah Aceh. Maka mari kita jaga sehingga menjadi laboratorium penghafal alquran anak-anak Aceh, “ujar Sulaiman Abda.
Sulaiman Abda mengakui dayah-dayah dan pesantren menjadi tempat untuk memperbaiki akhlak dan budi pekerti generasi Aceh yang akan menjadi pemimpin di masa mendatang.
“Kami sudah tua, suatu saat alumni MUQ hari ini akan menjadi pimpinan, mereka sudah punya bekal, mereka akan tau mana yang boleh dilakukan mana yang tidak boleh dilakukan. Karena harus kita akui bahwa Aceh saat ini krisis akhlak, krisis budi pekerti, sehingga anak-anak inilah menjadi harapan kita, “tambahnya lagi.
Sementara itu terkait dengan kegiatan Muqas itu sendiri kata Sulaiman Abda sebagai ajang pelatihan, ajang mengukur kemampuan, serta menyemangati peserta didik.
Sementara itu Ketua MUQ Sofyan Mukhtar mengungkapkan, khusus bagi juara tahfidz Alquran pada Muqas ketiga diberikan kesempatan untuk masuk MUQ tanpa tes.
Ia juga berharap agar pelaksanaan Muqas ke IV mendatang bisa diikuti oleh seluruh Kabupaten/kota di Aceh.