Madrasah Ulumul Quran (MUQ) menyelenggarakan Musabaqah Ahwal Sanah (Muqas) ke III tahun 2018 di komplek Pesantren tersebut, Sabtu (28/01/2018) malam.
Kegiatan itu diikuti ratusan peserta dari sejumlah kabupaten/kota seperti, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie.
Ketua panitia Muqas ke III Razid Aulia menyebutkan sebanyak 736 peserta ikut ambil bagian pada Muqas ke III ini. Peserta menurutnya, berasal dari 60 sekolah dan lembaga, mulai dari tingkat SD sederajat, MI sederajat dan MA sederajat.
“Muqas ini memperlombakan delapan cabang lomba, dan Alhamdulillah jumlah sekolah maupun peserta yang ikut terus bertambah dari Muqas sebelumnya,” ujar Razid.
Pada kesempatan yang sama ketua Umum MUQ Sofyan Mukhtar menyebutkan, bagi juara pada Muqas ke III ini, khususnya cabang tahfidz Alquran, maka akan dibebaskan tes untuk masuk ke pesantren tersebut.
“Karena kita di MUQ ini punya kekhususan dibandingkan dengan tempat lain yaitu ada program tahfidz Alquran,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Bustami Usman saat membuka acara Muqas ke III tahun 2018, mengakui bahwasanya pesantren MUQ memiliki kelebihan dibandingkan dengan Pesantren lain di Aceh terutama bidang hafal alquran.
Oleh sebab itu Bustami meminta agar di pesantren MUQ kedepannya juga meningkatakan kemampuan peserta didik untuk berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris dan bahasa Arab, sehingga setelah tamat dari MUQ bisa melanjutkan sekolah tidak hanya di dalam negeri tapi juga ke luar negeri.
“Itu harus ada belajar bahasa arab. Apalagi saat ini guru sudah memenuhi sudah kita kontrak 40 orang, karena selama ini saya melihat satu guru menerima setoran ayat sampai 5-6 orang sehingga tajwid tidak sempat diperbaiki, sehingga kita angkat guru lagi agar anak-anak ini bisa maksimal, satu guru maksimal 2 santri,”ujarnya.
Bustami menyebutkan dalam rangka mendukung peningkatan kualitas dayah tersebut, Pemerintah Aceh pada tahun 2017 memberikan dana untuk MUQ sekitar Rp. 4 Milyar. Dan pada tahun 2018 akan ditingkatkan lagi menjadi Rp. 7 Milyar lebih.
“Dana ini pertama untuk penyelesaian mushalla, kemudian penyelesaian asrama putra, dan membeli tanah dibelakang sekiatr 4 ribu meter. Ini bentuk dukungan pemerirntah berusaha semaksimal mungkin agar dayah ini menjadi dayah model di Aceh khususnya di bidang hafal alquran,” harap Bustami.