Banda Aceh – Sebanyak 1124 anak yatim menerima beasiswa dari Islamic Devolopment Bank (IDB) dan Rumah Zakat di Anjong Mon Mata, Komplek Pendopo Gubernur Aceh, Minggu 21 Januari 2018.
Penyerahan beasiswa secara simbolis itu dilakukan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Mulyadi Nurdin mewakili Gubernur Aceh.
Dalam sambutan yang dibacakan Mulyadi Nurdin, Gubernur mengucapkan terimakasih kepada Rumah Zakat Indonesia dan Islamic Development Bank.
Kegiatan tersebut diakui Gubernur sangat membantu program Pemerintah Aceh dalam memberi perlindungan kepada masyarakat Aceh, khususnya anak-anak yatim.
“Mudah-mudahan langkah yang baik ini bisa turut dikembangkan oleh lembaga non pemerintah lainnya, sehingga upaya kita meningkatkan kualitas kehidupan dan pendidikan bagi anak-anak yatim di Aceh akan terus meningkat,” ujar Gubernur.
Kepada para anak yatim yang menerima beasiswa, Gubernur juga minta untuk menjadikan bantuan tersebut sebagai motivasi untuk lebih gigih belajar guna mencapai apa yang dicita-citakan.
Gubernur menjelaskan, dalam Islam kedudukan anak yatim mendapat perhatian secara khusus.
Dalam naskah pidatonya Gubernur juga mengutip sejumlah ayat Al-Qur’an yang menyebutkan kewajiban memberi perhatian kepada anak yatim. Gubernur juga mengatakan, ada banyak hadist yang menggambarkan betapa cintanya Rasulullah kepada anak yatim.
“Tugas dan tanggungjawab untuk memperhatikan anak yatim dan fakir miskin adalah merupakan tugas kita bersama. Dalam hal ini, Pemerintah Aceh melalui visi Aceh Carong bertekad untuk menjadikan anak-anak Aceh sebagai Anak yang cerdas (carong) yang mampu bersaing dan mengukir prestasi di tingkat naSional dan regional,” ujar Gubernur.
Salah satunya, lanjut Gubernur, dengan penyediaan beasiswa bagi anak yatim dan miskin mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Negeri.
Sementara itu Muqni Affan, Program Manager OKP, IDB Indonesia, mengatakan beasiswa tersebut merupakan program OKI dan IDB sejak tahun 2006 lalu untuk membantu anak-anak yatim Tsunami Aceh untuk jangka waktu 15 tahun dengan bantuan dari berbagai pihak dan dari berbagai Negara Islam diantaranya Saudi, Qatar, Kuwait, Turki, Malaysia dan Rusia.
“Hingga saat ini 5332 anak yatim aktif menerima bantuan setiap bulannya yang disalurkan melalui 3 lembaga kemanusian nasional: Rumah Zakat, PKPU dan BMM (Baitulmal Muamalat),” ujarnya.
Para anak yatim yang mendapatkan bantuan tersebar di beberapa daerah di Aceh yaitu, Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Utara.
Ia menjelaskan, setiap bulannya anak yatim mendapatkan bantuan sejumlah 24 US dolar yang langsung masuk ke rekening mereka di bank yang disalurkan langsung oleh ketiga lembaga pelaksana program.
“Setiap tahunnya menyalurkan bantuan kepada anak yatim Aceh lebih kurang 25 Miliar rupiah lebih dan hingga saat ini sudah lebih 11 tahun program ini berjalan,” katanya.
Ia berharap ke depan program yang dihandle oleh kantor IDB Indonesia di Jakarta ini akan terus bisa berjalan dengan baik demi kemaslahatan anak-anak yatim Aceh.
Ia juga mengatakan, selain anak yatim IDB yang mendapatkan buku rekening baru dari Bank Aceh hari ini, ada juga anak yatim bantuan Yayasan Kafalah Indonesia di daerah Bireuan dan Aceh Jaya melalui Rumah Zakat.