Hampir setengah dari total nilai ekspor komoditi asal Aceh masih dilakukan melalui pelabuhan lain diluar Aceh.
Data pada Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyebutkan, pada bulan November 2017 sebesar 39,47 persen total komoditi asal Aceh di ekspor melalui pelabuhan diluar Aceh seperti pelabuhan di Sumatera Utara dan DKI Jakarta.
Kepala BPS AcehWahyudin menyebutkan, masih tingginya ekspor komoditi asal Aceh melalui pelabuhan diluar Aceh disebabkan tidak ada kejelasan nilai upah buruh pada pelabuhan di provinsi Aceh, hal itu berbeda dengan keadaan pada pelabuhan diluar Aceh yang sudah menetapkan nilai upah buruh pelabuhan secara permanen.
“Ini lebih kepada pelaku eksportirnya. Oleh karena itu di Aceh harus ada kebijakan lagi terkait dengan buruh pelabuhan, upah buruh pelabuhan kita masih tinggi, kalau diluar mereka tidak menentukan sendiri harganya, sedangkan disini masih tawar menawar dan tidak ada kepastian harga,”ujarnya
Wahyudin menambahkan, komoditi terbesar yang dieskpor pada bulan November 2017 melalui pelabuhan diluar provinsi Aceh merupakan kelompok komoditi kopi, teh, rempah-rempah yang berupa coffee Arabica WIB robusta OIB, Not Roasted, not defaffeinated sebesar 2.535. 340 USD, yang diekspor melalui pelabuhan Belawan provinsi Sumatera Utara menuju beberapa Negara, dan yang terbesar menuju ke Amerika Serikat.
Wahyudin menambahkan, untuk nilai ekspor provinsi Aceh melalui pelabuhan di Aceh pada bulan November 2017 mengalami penurunan sebesar 15,85 persen jika dibandingkan pada Oktober 2017.