Kehadiran lembaga negara penunjang diharapkan bisa mempercepat kesejahteran rakyat di suatu negara. Badan Narkota Nasional (BNN) adalah salah satu organ negara penunjang yang dibarapkan untuk melindungi warga negara dari bahaya dan peredaran narkoba .
Hal itu disampaikan anggota komisi hukum Nasir Djamil di hadapan kepala Badan Narkotika Nasional kabupaten dan kota se Aceh, Kamis (21/12). Acara tersebut turut dihadiri Kepala BNN Komjen Polisi Budi Waseso .
“Narkoba itu musuh bangsa dan rakyat. Karena itu profesionalisme aparat BNN sangat menentukan apakah BNN berhasil membebaskan Indonesia dari narkoba atau tidak”, ujar Nasir Djamil
Dikatakan politisi PKS itu, masa pemerintahan SBY sebagai Presiden, ada sepuluh organ negara penunjang. Sedang di era Presiden Jokowi saat ini ada 25 organ negara penunjang yang sedang dievaluasi.
“Alhamdulillah BNN tidak masuk dalam organ negara penunjang yang sedang dievaluasi. Karena wajib para kepala BNN di daerah membangun tradisi dan budaya organisasi yang dipercaya, baik internal maupun eksternal”, ujar Nasir Djamil.
Dalam kesempatan itu Nasir Djamil juga mengharapkan kepada Presiden Jokowi agar slogan Indonesia darurat narkoba berbanding lurus dengan penguatan regulasi dan institusi.
Sebab mafia dan bandar besar narkoba saat ini sedang bekerja bagaimana caranya agar BNN di Indonesia bisa mati secara konstitusional.
“Memang kadang ada diantara kita yang skeptis dengan mengatakan bahwa ada BNN justru narkoba semakin merajalela, ini adalah pandangan sesat yang menyesatkan.
Ada BNN saja narkoba sulit diatasi, apalagi tidak ada BNN. Bisa-bisa narkoba menenggelamkan Indonesia”, ujarnya.
Nasir Djamil juga berpesan kepada pimpinan BNN di daerah agar mampu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para kepala daerah serta pemangku kepentingan lainnya. Ia juga berharap di level Pusat, kementerian dan lembaga bisa bekerja sama menjaga indonesia dari bahaya narkoba.