GM Hermes Palace Hotel Syafrial Munas akhirnya menyampaikan permohonan maaf terkait pesta waria di Hotel tersebut, Sabtu malam lalu.
Permohonan maaf itu disampaikan saat menemui puluhan pendemo dari sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI), Kamis (21/12/2017). Aksi tersebut dijaga ketat oleh pihak kepolisian Polresta Banda Aceh.
Namun demikian Munas menyebutkan tidak ada acara waria di Hotel tersebut sebagaimana yang dikabarkan. Meskipun diakuinya ada sejumlah tamu yang berapakaian layaknya waria pada malam tersebut.
“Mungkin ada kekhilafan, mungkin ada kekurangan, maka saya minta maaf sebesar-besarnya, dari sini saya banyak belajar, dari sini saya telah melukai masyarakat Aceh, saya tidak membela diri, hukumlah saya kalau memang salah, bukan hotelnya,”ujar Munas.
Ia juga mengaku bertanggungjawab terhadap apapun yang terjadi di hotel tersebut, jika salah Munas mengaku bersedia dituntut bukan tapi jangan hotelnya yang ditutup.
Sementara itu Heri Safrizal selaku koordinator aksi mengutuk keras Hermes Hotel karena telah menginjak syariat Islam yang ada di Aceh, dengan kegiatan kontes/pesta waria. Pihaknya juga meminta Pemerintah Aceh dan Pemko Banda Aceh untuk menutup hotel tersebut jika mengulangi kegiatan-kegiatan maksiat dan melanggar syariat.
“Tadi GM hotel menyampaikan tidak ada kontes waria, yang ada hanya ulang tahun mereka, namun menurut informasi yang tersebar, jelas para waria itu membuat kegiatan di hermes. Ini adalah bukti nyata yang kita tidak bisa dibodoh-bodohi oleh mereka,”tambahnya.
Sementara itu orator aksi dari FPI menginginkan agar Hermes menghentikan aktifitas durjana. Pada kesempatan itu orator FPI juga mengajak polisi yang berjaga mengawal demo untuk ikut bertakbir bersama mereka, meskipun ajakan tersebut tidak ditanggapi oleh polisi.
Orator lainnya dari kaum perempuan Yulindawati ikut menyayangkan pernyataan segelintir orang bahwa kegiatan waria di Hermes adalah hoax, padahal sejumlah waria justru update status tentang acara tersebut.
“Warianya update status bahwa ada acara di Hermes hotel, apakah ini tidak cukup bukti? ini yang membuat kami masyarkat Aceh murka,”lanjut dia.