Kantor Imigrasi Kelas I Banda Aceh sejak Januari hingga pertengahan Desember 2017 menerbitkan 26.461 paspor (dokumen perjalanan Republik Indonesia/DPRI) atau mengalami kenaikan 7 persen dibandingkan tahun 2016 yang hanya 24.625 paspor.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Banda Aceh Zulkifli di Banda Aceh, Selasa menyatakan, izin tinggal keimigrasian mengalami penurunan dari 1.076 izin pada tahun 2016 menjadi 767 izin pada 2017.
Warga negara yang paling banyak mengurus izin tinggal kunjungan, yakni Malaysia mencapai 360 orang, Amerika Serikat 62 orang, Thailand 49 orang, India 45 orang, serta Prancis 29 orang.
“Berdasarkan maksud izin tinggal kunjungan, yang terbanyak belajar mencapai 409 orang, terdiri laki-laki 305 orang dan perempuan 104 orang. Sedangkan liburan hanya 91 orang, dan keagamaan 45 orang,” papar dia.
Sementara, permohonan izin tinggal tetap yang diterbitkan sepanjang 2017 hanya 12 izin. Jumlah ini meningkat dari 2016 yang hanya empat izin.
“Penerbitan izin tinggal tetap yang terbanyak adalah Turki mencapai enam izin, Prancis dua izin, serta Arab Saudi, Bangladesh, dan Swedia, masing-masing satu izin,” kata dia.
Terkait pelintasan imigrasi di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Zulkifli menyebutkan jumlah kedatangan orang asing di terminal udara tersebut mencapai 92.850 orang. Sedangkan keberangkatan orang asing hanya 31.879 orang.
“Warga negara terbanyak masuk melalui Bandara Sultan Iskandar Muda adalah Malaysia, China, Jerman, Prancis, dan Australia,” kata Zulkifli menyebutkan.
Dari hasil evaluasi, kata Zulkifli, kinerja Kantor Imigrasi Banda Aceh mengalami peningkatan pelayanan. Begitu juga dari penerimaan negara bukan pajak dari penerbitan izin tinggal kunjungan, terjadi peningkatan signifikan.
Penerimaan negara bukan pajak izin tinggal kunjungan mencapai Rp10,9 miliar. Terjadi peningkatan dibanding penerimaan pada tahun 2016 yang hanya Rp10,5 miliar.
“Kami akan meningkatkan pelayanan maupun pengawasan keimigrasian pada 2018 mendatang. Serta dapat lebih optimal dalam mengemban tugas sebagai insan imigrasi,” kata Zulkifli. Antara