DPD REI Aceh berharap kepada seluruh Developer pembangunan rumah di Aceh untuk selalu memperhatikan aspek kualitas dalam pembangunan rumah subsidi, sehingga rumah subsidi yang dibangun betul-betul layak huni.
“Apalagi kedepan ini ada sertifikat layak huni yang akan diterapkan oleh PU PERA. dan menurut penilain PU PERA sebelumnya, rumah subsidi di Aceh merupakan yang terbaik di Indonesia dari segi kualitasnya,” Ujar ketua DPD REI Aceh, Muhammad Noval di sela-sela pameran perumahan (REI Expo), 8-10 Desember 2017 di Banda Aceh, Jumat.
REI ACEH EXPO 2017 tersebut diikuti para pengembang sebanyak 30 Developer lokal dan regional, Bank penyedia KPR dan aneka produk penunjang property lainnya.
Noval mengatakan melalui kegiatan REI Expo 2017 itu pihaknya berharap agar semua Developer bisa menjual rumah sebanyak-banyaknya dengan harga khusus dan DP khusus, terutama untuk rumah-rumah komersil.
“Tentu harga sangat tergantung dengan lokasi dan tipe, namun Developer juga siap membantu melangkapi data-data supaya proses KPR nya itu bisa cepat. Dan tentu juga dalam hal ini kami harap para Developer bersaing secara sehat dengan strategi masing-masing,”lanjutnya.
Saat ini kata Noval, pembangunan rumah manyoritas berada di Banda Aceh dan Aceh Besar, dengan rincian 70 persen di Aceh Besar dan 30 persen di kota banda Aceh. Untuk tahun 2018 kata Noval, REI Aceh punya target membangun 6 ribu rumah untuk rumah subsidi dan 2 ribu untuk rumah komersil.
“REI akan terus berkoordinasi dengan Pemda agar sinkron antara program REI dengan program Pemda, apalagi Pemko Banda Aceh juga punya lahan-lahan yang bisa dimanfaatkan untuk menyiapkan rumah murah khususnya kepada pegawai pemko,”tambahnya.
Selain itu kata Noval, saat ini umumnya pengembang yang selama ini fokus pada rumah komersil juga mulai beralih kepada rumah subsidi, karna pasarnya lagi bergairah, selain DP murah dan harganya terangkau.
“Apalagi sekarang ada bantuan uang muka 4 juta dari PU Pera. Itu bisa langsung diajukan, khususnya bagi mereka yang belum memiliki rumah atau rumah pertama dan pendapatan tidak melebihi 4 juta, dan tahun depan akan naik menjadi 6 juta,”lanjutnya.
Pihaknya berharap agar masyarakat memanfaatkan kesempatan pameran tersebut untuk mendapatkan rumah-rumah impian mereka dengan pilihan lokasi yang tersebar luas di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Sementara itu Assisten II Pemko Banda Aceh Iskandar menyebutkan, Pemko Banda Aceh sangat mendukung kegiatan REI Aceh dalam rangka membangun rumah, walaupun menurutnya Pemko juga membangun rumah, khususnya untuk kaum dhuafa. Namun dengan adanya program REI ini kata Iskandar, Pemko Banda Aceh merasa sangat terbantu.
“Namun dalam pembangunnnya harus mengacu pada tata ruang dan RT RW. Karena dalam tata ruang kita sudah ditentukan zona-zonanya, ada zona pemukiman, ada zona untuk peedagangan, zona RTH, ini harus menjadi perhatian bersama,sehingga dalam pengembAngannya bisa lebih teratur, sehingga Banda Aceh menjadi kota yang layak huni dan indah,”ujar Iskandar.
Pada kesempatan yang sama Sekda Aceh Besar Iskandar juga menyebutkan bahwa memenuhi rumah bagi masyarakat merupakan salah satu tugas pemerintah, namun kemampuan pemerintah saat ini baru pada tingkat membangun rumah kaum dhuafa, sedangkan lainnya telah dibantu oleh REI dan bank dalam bentuk kredit.
“Kami berharap semoga masyarakat Aceh Besar memanfaatkan momen ini untuk memenuhi kebutuhan rumah mereka. Dan dari segi sarana prasarana, seperti untuk akses jalan bisa kita bantu dari pemerintah, pemerintah Aceh Besar akan selalu mendukung,”lanjutnya lagi.