Perhelatan Sail Sabang 2017 diharapkan menjadi yang terbesar di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya, saat menggelar konferensi pers di hadapan para jurnalis di Media Center Sail Sabang 2017 sore ini (30/11).
Menurut Menpar, Sail Sabang 2017 kali ini tercatat menghadirkan peserta terbanyak jika dibandingkan delapan sail sebelumnya, yang mencapai sekitar 20.000 peserta, di mana 15% atau 3.000 orang di antaranya adalah wisatawan mancanegara.
Selain itu, ia menyebutkan akan ada dua kapal tinggi (tall ship) dari Indonesia yang akan singgah di Pelabuhan CT3 Sabang dan bisa dikunjungi oleh warga sekitar, yaitu kapal latih untuk para taruna Indonesia, KRI Dewaruci, serta yang terbaru adalah KRI Bima Suci. Selain dua KRI tersebut, akan ada satu tall ship lagi dari Malaysia yang juga akan singgah dan memeriahkan Sail Sabang.
Pada kesempatan yang sama, Menpar juga menekankan kembali pesan yang sempat disampaikan Presiden RI Joko Widodo bahwa gelaran sail seperti ini tidak boleh hanya berhenti di tahap seremonial. “Sail kali ini harus mampu memberikan dampak nyata melalui peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Sabang,” tegasnya.
Menurutnya ada tiga agenda besar yang akan dilakukan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut, yaitu mewujudkan Regatta Sapula, yaitu balapan perahu pesiar yang akan diselenggarakan di kawasan diamond triangle Sabang-Phuket-Langkawi pada April-Mei 2018.
“Selanjutnya menjadikan Sabang sebagai free dive destination, di mana wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan negara-negara tetangga lainnya dapat langsung berlatih selam tanpa alat di sini. Selain itu, pemerintah juga akan membangun training center untuk mendidik free dive master lokal asli Sabang yang nantinya akan melatih turis-turis asing tersebut,”lanjut dia
Kemudian kata Menpar juga untuk meningkatkan teknologi mutakhir di bidang perikanan. Saat ini, 80% ikan di dunia adalah hasil budidaya dan hanya 20% yang berasal dari hasil tangkap. Untuk itu, pemerintah tengah membangun keramba dengan teknologi terkini (floating aquaculture) yang diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat sekitar. Keramba ini masih dalam tahap instalasi dan diharapkan selesai pada bulan Desember 2017.