Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh menyatakan komitmenya untuk mengembangkan kemandirian ekonomi dayah/pesantren yang ada di daerah setempat.
“Pengembangan ekonomi yang kita lakukan saat ini baru Pesantren Babul Maghfirah dan Darul Ulum dan ini merupakan langkah awal Bank Indonesia dalam pemberdayaan ekonomi dayah dan pasantren di Aceh,” kata Kepala Perwakilan BI Aceh, Ahmad Farid di Aceh Besar, Selasa.
Di sela-sela penyerahan bantuan program sosial Bank Indonesia kepada Pesantren Modern Babul Maghfirah, Cot Keueng, Aceh Besar, Ahmad Farid mengatakan pada tahun selanjutnya akan banyak pesantren dan dayah yang akan dikembangkan dan mendapat bantuan dari bank tersebut.
“Pesantren dan dayah yang akan dikembangkan adalah pesantren dan dayah yang mau berkembang dan maju. Semakin berkembang pesantren maka semakin besar bantuan yang diberikan,” katanya.
Pihaknya menginginkan agar pesantren atau pun dayah yang ada di Provinsi paling ujung barat Indoneisa itu dapat memberikan sesuatu kepada lingkungan, dan orang-orang yang membutuhkan.
“Pesantren di Aceh harus bisa bangkit dan maju, dalam mewujudkan ini juga perlu dukungan dari semua pihak, karena ini bukan hanya tugas pemerintah saja tapi menjadi tugas kita bersama dalam mengembangkan kemandirian ekonomi pesantren maupun dayah,”katanya.
Dalam mendorong kemandirian ekonomi pesantren, pihaknya juga melihat akan potensi yang cocok untuk dikembangkan, apakah sektor pertanian, sektor peternakan maupun sektor usaha lainnya.
“Artinya, setiap pesantren memiliki potensi masing-masing yang dapat dimanfaatkan dan untuk pengembangan ekonomi untuk kemandirian pesantren butuh pendampingan, dan bantuan,” katanya.
Karenanya BI berperasn serta untuk berperan dalam membantu Pesantren Babul Maghfirah untuk bantuan sarana dan prasarana di sektor pertanian dan Darul Ulum memberikan bantuan percetakan.
Pimpinan Pesantren Modern Babul Maghfirah, Masrul Aidi menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan BI kepada dua institusi pendidikan dayah di Aceh yakni Darul Ulum dan Babul Maghfirah untuk menjadi proyek percontihan tentang ekonomi pesantren.
“Kami akan menjaga dan memanfaatkan dengan baik terhadap bantuan yang telah diberika dan Allah meridhai dan memberkahi agar pesantren ini bisa mandiri, dan beridiri sendiri,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Bustami Usman mengatakan Pesantren atau dayah di Aceh harus mandiri, jangan hanya tergantung pada bantuan pemerintah. Ant