Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi menyatakan pihaknya telah menyusun rencana aksi terhadap pembangunan insfrastruktur pascagempa Pidie Jaya senilai Rp2,7 triliun.
“Kami telah melakukan pendataan dan juga telah membuat rencana aksi untuk pembangunan berbagasi sektor dengan total biaya yang diusulkan untuk pembangunan kembali Kabupaten Pidie Jaya yang rusak akibat gempa sebesar Rp2,7 triliun,” kata Said Mulyadi di Pidie Jaya, Jumat.
Ia menjelaskan seiring dengan keluarnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2017 tentang rekontruksi pascabencana dapat menyelesaikan pembangunan kembali Pidie Jaya dalam jangka dua tahun yakni hingga 2018.
Menurut dia pembangunan yang diusulkan dalam rencana aksi tersebut merupakan dana yang bersumber dari kementerian, provinsi, kabupaten dan juga pusat.
“Artinya, dana yang dialokasikan mencapai Rp2,7 triliun itu bersumber dari pusat, provinsi dan kabupaten. Sumber dana yang terutama sekali dari pemerintah pusat, yang dalam hal ini dibiayai di bawah koordinasi BNPB,” katanya.
Ia mengatakan rencana aksi yang telah disusun tersebut nantinya diharapkan dapat dituntaskan pembangunannya dua tahun sesuai dengan Inpres yakni tuntas sampai dua tahun.
Ia menambahkan anggaran yang diajukan tersebut bisa saja berkurang sebab dalam tahun 2017 juga ada pembangunan infrastruktur yang pembangunannya dilakukan oleh pihak ketiga seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga lainnya.
Said Mulyadi mengatakan dari rencana aksi yang telah ditetapkan tersebut yang baru tercapai pembangunannya sekitar Rp600 miliar dan pihaknya berharap rencana aksi yang telah ditetapkan dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Kami juga akan bekerja maksimal agar rencana aksi yang telah ditetapkan itu dapat tuntas dalam dua tahun termasuk didalamnya pembangunan rumah masyarakat yang rusak akibat gempa,” katanya. Ant