Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Zulfikar, meminta kepada pihak kepolisian untuk meningkatkan patroli rutin ke gampong-gampong.
Hal itu menyikapi aksi pencuri yang kerap mengincar rumah-rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya saat bekerja.
“Khusus dari pagi hingga menjelang siang, karena saat jam tersebut banyak rumah yang ditinggal pemilik untuk bekerja, dan ini dimanfaatkan oleh pencuri, salah satunya dengan berpura-pura menjadi pengemis,”kata Zulfikar, Minggu (22/10/2017).
Zulfikar berharap agar pihak kepolisian secara rutin melakukan patroli ke gampong-gampong guna memberikan rasa aman bagi masyarakat. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pihak kepolisia yang telah berhasil meringkus pencuri yang melakukan aksinya dengan cara berpra-pura jadi pengemis.
Namun demikian kata Zulfikar, masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan, misalnya dengan memastikan rumah sudah benar-benar terkunci dengan baik saat ditinggalkan.
“Dan kepada masyarakat yang tidak bekerja agar sama-sama saling mengawasi lingkungannya, karena keamanan lingkungan juga menjadi tanggungjawab kita bersama, bila perlu keuchik bisa membentuk tim pengamanan gampong dengan melibatkan pemuda,”ujar anggota komisi C DPRK Banda Aceh ini.
Disamping itu ia juga meminta kepada dinas sosial kota Banda Aceh bersama dengan Satpol PP Kota Banda Aceh untuk menertibkan gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang kembali marak beroperasi di Banda Aceh.
“Dulu sudah pernah ditertibkan dan dibawa ke rumah singgah, tapi sekarang sudah marak lagi, bahkan sekarang tidak hanya beroperasi dipersimpangan jalan dan warung-warung kopi, tapi mulai merambah ke perkampungan, dan ini meresahkan warga,”lanjut dia.
Zulfikar bahkan meminta kepada pihak dinas sosial untuk melakukan pembinaan dan pelatihan-pelatihan kepada gepeng yang ditangkap, sedangkan yang berasal dari luar daerah agar dikembalikan ke daerahnya masing-masing.
“Dengan demikian kita berharap gepeng ini mau meninggalkan pekerjaannya mengemis, sedangkan yang berasal dari luar Banda Aceh agar Pemko berkomunikasi dengan daerah asalnya untuk kemudian mereka bisa dipulangkan ke daeranya masing-masing,”pungkas Zulfikar.