Belasan pemuda yang menamakan diri Gayo Merdeka menggelar aksi di depan kantor DPR Aceh, Kamis (19/10) pagi.
Dalam aksi yang dikawal ketat pihak kepolisian itu mereka mengecam buruknya kinerja enam anggota Dewan daerah pemilihan empat Aceh tengah-Bener Meriah.
Adapun keenam anggota dewan yang dimaksud masing-masing, Ramadhana Lubis (NasDem), Bardan Sahidi (PKS), Ibramsyah (Golkar), Alidin Abu Abas (Demokrat), Ismaniar (PAN), dan Adam Mukhlis (Partai Aceh).
Koordinator Aksi Kiki Rezeki Adha menuding keenam anggota DPR Aceh dari Aceh Tengah dan Bener Meriah itu tidak ada upaya untuk memperjuangkan kepentingan daeranya dilevel provinsi.
Hal itu terlihat dengan tidak masuknya wilayah Gayo dalam proyek-proyek strategis nasional, sehingga berdampak pada kesenjangan pembangunan yang membuat wilayah tengah semakin tertinggal.
“Mereka hanya memperbaiki nasib disini maka lebih baik kami pulangkan mereka ke daerahnya masing-masing, tidak ada efeknya kepada rakyat. Kepada wakil rakyat kami harap kinerjanya lebih nyata, jika tidak mereka akan kami pulangkan,”ujarnya.
Kiki mengharapkan keenam anggota dewan dapil empat Aceh Tengah dan Bener Meriah benar-benar mewakili rakyat di tanah Gayo, bukan mewakili kepentingan partai politik pengusung.
Pihaknya juga berharap kepada gubernur Aceh Irwandi Yusuf agar memperhatikan pembangunan di wilayah Gayo, dan tidak tebang pilih.
Terkait dengan istilah Gayo Merdeka yang mereka gunakan saat aksi tersebut, Kiki menyampaikan klarifikasi bahwa Gayo Merdeka bukanlah gerakan separatis, akan tetapi gerakan untuk memerdekakan hak rakyat Gayo yang masih tertinggal.