Ghazali Abbas Adan Ajak Guru Bentengi Murid dari Faham Komunis

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh Ghazali Abbas Adan meminta kalangan guru di provinsi Aceh untuk membentengi peserta didiknya dari ancaman faham komunisme.

Sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, masyarakat di provinsi Aceh diharapkan bersikap tegas untuk menolak faham-faham yang bertentangan dengan Pancasila tersebut.

Hal demikian disampaikan Ghazali Abbas Adan pada sosialisasi empat pilar kebangsaan bersama PGRI Kota Banda Aceh, Sabtu (07/10).

Ghazali menyebutkan, indikasi-indikasi munculnya faham komunisme mulai terlihat dengan adanya symbol-simbol seperti pada baju kaos, spanduk-spanduk serta ucapan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, Ghazali mengaku akan melawan siapapun yang ingin mencabut Tap MPR yang mengatur larangan faham komunisme.

“Karena apa ? karena komunisme ini jelas bertentangan dengan pancasila, sila pertama ketuhanan yang maha esa, ini artinya tidak ada tempat bagi komunisme di Indonesia, termasuk di Aceh yang menjalankan syariat Islam harus lebih tegas lagi, tentu dnengan cara-cara yang santun,”ujar senator asal Aceh ini.

Ghazali mengajak kalangan guru untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik guna mencegah upaya penyebaran faham komunisme sejak dini.

Pada kesempatan itu Ghazali juga menegaskan bahwasanya guru sebagai ujung tombak pencerdasan anak-anak bangsa harus selalu menjadi teladan baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

“ Itulah tujuan ita buat bersama guru, agar apa yang mereka terima disini bisa disampaikan kembali kepada anka-anak didik, dan kita harapkan tidak hanya ilmu tapi guru harus jadi teladan,”ujarnya lagi.

Turut hadir sebagai narasumber pada kegiatan itu antara lan Komisioner KIP Aceh Junaidi, Akademisi Unsyiah Saifuddin Bantasyam dan Ketua PGRI Banda Aceh Muhibbul Khibri. Sementara peserta berasal dari kalangan guru di Banda Aceh, perwakilan perempuan, OKP, Bem dan media.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads