Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir melakukan peletakan batu pertama pembangunan tiga gedung baru di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Senin (15/05) pagi.
Ketiga gedung yang akan dibangun dikomplek Unsyiah itu masing-masing Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP).
Sebelum dilakukan peletakan batu pertama, kegiatan diawali dengan peusijuek (Menepung tawari) lokasi pembangunan oleh Ketua MPU Aceh Muslem Ibrahim.
Turut hadir duta besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama Bin Mohamed Abdullah Al Shuhaibi dan Rektor Unsyiah Samsul Rizal pada peresmian tanda dimulainya pembangunan Proyek senilai Rp 314,7 miliar tersebut.
Menristekdikti Muhammad Nasir menyebutkan proyek tersebut merupakan bagian dari 7 in 1 atau tujuh kampus satu poyek, salah satunya adalah Unsyiah Banda Aceh, yang merupakan pinjaman Islamic Development Bank (IDB) bersama Saudi Fund for Development (SFD).
“Ini adalah proyek yang didanai oleh IDB dan SFD, sementara untuk pengembaliannya ini dilakukan dalam jangka panjang, dan semua pinjaman ini harus berbentuk pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan total anggaran seluruhnya 2,8 Triliun,”ujarnya.
Muhammad Nasir berharap dengan adanya proyek tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Unsyiah. Ia berharap dengan adanya fasilitas itu kedepan Unsyiah masuk dalam Universitas kelas dunia.
“Kita berharap kedepan universitas syiah kuala ini menjadi penggerak utama perekonomian di sumatera ini,harapan kami dengan potensi-potensi yang dimiliki, hal itu bisa dicapai,”tambahnya.
Ia juga mengingatkan, dalam peleksanaan proyek tersebut yang paling penting adalah konsultan pengawas agar bekerja dengan baik dan harus transparan.
“Jangan sampai ada masalah-masalah di kemudian hari, makanya dari sekarang saya ingatkan agar proyek ini dikerjakan dengan sebaik-baiknya,”ujar Nasir.