Cara Pemkab Aceh Besar Gusur Penghuni Barak Bakoy Dinilai Lebih Kejam dari Ahok

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asal Aceh HM Nasir Djamil menyesalkan aksi penggusuran yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terhadap masyarakat yang menghuni barak bakoy beberapa hari lalu.

Nasir melihat aksi Pemkab Aceh Besar bahkan lebih kejam dari Ahok (Gubernur Jakarta).

“Kenapa saya bilang demikian?karena sekejam-kejam Ahok dalam melakukan penggusuran, kepada masyarakat disiapkan tempat lain, sedangkan ini kan tidak,”Ujar Nasir Djamil saat mengunjungi lokasi penampungan korban penggusuran tersebut di Kantor YARA, Banda Aceh, Minggu (07/06).

Pada pertemuan dalam rangka reses anggota dewan itu Nasir Djamil juga menyerahkan bantuan serta melakukan dialog langsung dengan warga korban penggusuran yang berjumlah 18 KK.

Nasir mempertanyakan dimana nurani Pemkab Aceh Besar sehingga membiarkan ada warga yang tergusur dan tidak jelas harus kemana. Menurut Nasir, jikapun mereka dinilai bersalah atau bahkan disebut bukan korban tsunami, perlakuan seperti itu tetap tidak pantas diperlakukan, mengingat mereka adalah rakyat biasa yang sudah tidak tau mau mengadu kemana.

“Apalagi sebagai warga Negara maka pemerintah bertanggungjawab untuk melindungi mereka ini, saya benar-benar tidak habis fikir bagaimana Pemkab Aceh Besar bisa seperti ini, maka saya harap agar ini menjadi perhatian untuk segera dituntaskan,”ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Nasir Djamil mengaku akan melaporkan hal itu kepada pimpinan DPR RI, sehingga bisa segera diadvokasi kepada Kementrian terkait, karena kata Nasir ketersedian rumah adalah hak dasar warga Negara yang harus diperhatikan oleh pemerintah.

“Hari ini kita lihat, YARA saja yang bukan pemerintah sangat prihatin dengan kondisi ini, maka saya bilang ini bicara soal hati nurani, maka saya harap agar YARA terus mendampingi mereka sehingga mereka mendapatkan hak-haknya,”lanjutnya lagi.

Nasir mencontohkan, permintaan Berlin (salah seorang korban penggusuran) kepada pengadilan agar ia disuntik mati adalah bentuk kekecewaan luar biasa dari seorang warga Negara yang merasa tidak hadirnya Pemerintah.

“Ini tamparan keras bagi Pemerintah, karena sebagai warga Negara dia merasa sudah tidak ada pemerintah sehingga tidak tau mau berharap sama siap lagi,”katanya.

Nasir juga menyambut baik adanya permintaan dari Kementrian Soial agar untuk sementara waktu mereka akan ditampung di asrama milik Kementrian Sosial, sambil menunggu adanya rumah yang permanen.

“Saya berharap ini segera dilakukan karena kasian kalau disini, kamar mandi Cuma satu. Dan yang paling penting anak-anak bisa segera sekolah kembali,”kata Nasir yang juga anggota komisi III DPR RI.

Sementara salah seorang warga korban penggusuran, Habibah saat berdialog dengan Nasir Djamil berharap agar semua yang telah disampaikan tersebut bisa diwujudkan sehingga mereka segera mendapatkan rumah, apalagi akhir bulan ini akan masuk bulan puasa ramadhan.

“Kami berharap bisa tinggal ditempat yang layak, apalagi didepan ini ada puasa, kami berharap agar bisa beribadah seperti masyarakat lain, bisa sahur dan berbuka puasa dengan tenang dan menyambut hari raya dengan kegembiraan seperti masyarakat lainnya,”ujarnya dengan isak tangis.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads