Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) I Banda Aceh menyebutkan kondisi jalan nasional di Aceh saat ini dalam keadaan cukup baik.
Keadaan jalan yang baik memiliki peran yang sangat signifikan dalam memberikan konstribusi terhadap pertumbuhan dan daya saing perekonomian masyarakat.
Hal demikian disampaikan Kepala BPJN I Banda Aceh Fathurahman Raden pada Diskusi aktual seri II PWI Aceh tahun 2017 dengan tema “Keberadaan jalan nasional sebagai penunjang pembangunan Aceh” di Kantor PWI Aceh, Selasa (25/04). Kegiatan dibuka oleh Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman, turut menghadirkan pemateri lainnya Askhalani dari Gerak Aceh.
Fathurahman menyebutkan, panjang jalan nasional di provinsi Aceh saat ini 2.102 KM yang terdiri dari 560,46 KM jalan arteri primer dan 1.541 KM jalan kolektor primer I.
Menurutnya, secara umum 95 persen jalan Aceh cukup baik, sedangkan sisanya merupakan ruas jalan yang belum tersambung, masing-masing jalan Jantho-Keumala 37 KM dan Jalan Geumpang-Pameu 44 KM.
Selain itu saat ini juga terdapat beberapa kerusakan jalan seperti jalan menuju pantai barat-selatan serta jalan seulawah yang sedikit bergelombang.
“Kalau kamantapan jalan kita mencapai 95 persen, dan kita sudah cukup baik secara nasional, kenapa 95 persen? karena ada dua jalur jalan yang belum tembus, ini karena faktor lingkungan,”ujarnya.
Pada kesempatan itu Fathurahman menyebutkan tahun 2017 ini provinsi Aceh mendapatkan alokasi anggaran sebesar 860 Milyar lebih untuk jalan.
Fathurahman menambahkan infrastruktur jalan berperan sangat penting sebagai tulang punggung dalam pergerakan ekonomi dan daya saing nasional. Pembangunan infrasturktur jalan merupakan salah satu formula yang handal dalam percepatan peningkatan kesejahtraan rakyat serta pengentasan kemiskinan.
Selain itu infrastruktur jalan dapat membuka akses terhadap kesempatan kerja, pelayanan, investasi, serta dapat menjadi pendorong perputaran kegiatan ekonomi, khususnya kegiatan ekonomi lokal.
